Kiai Ma'ruf Bertemu Sejumlah Tokoh Masyarakat Indonesia di Singapura

Rabu, 17 Oktober 2018 - 09:45 WIB
Kiai Maruf Bertemu Sejumlah Tokoh Masyarakat Indonesia di Singapura
Kiai Ma'ruf Bertemu Sejumlah Tokoh Masyarakat Indonesia di Singapura
A A A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres), KH Ma'ruf Amin bertemu sejumlah tokoh dan perwakilan masyarakat Indonesia di Gedung KBRI Singapura, Chatsworth Road, Singapura, Selasa 16 Oktober 2018 malam waktu setempat.

Kehadiran Ketua Umum MUI itu disambut Dubes RI untuk Singapura, I Wayan Ngurah Swajaya, Menteri Perindustria Airlangga Hartarto dan sejumlah tokoh masyarakat Indonesia di Singapura. Airlangga sendiri berada di Singapura untuk menjadi pembicara pada diskusi panel Industrial Transformation Asia-pacific (ITAP) 2018 di Singapura.

Swajaya menyampaikan selamat datang kepada Kiai Ma’ruf yang akan memberikan Public Lecture di S Rajaratnam School of International Studies-Nanyang Technological University (RSiS-NTU), tentang "Rekonsolidasi Islam Moderat dan Ekonomi Berkeadilan di Indonesia", Rabu (17/10/2018).

Swajaya menegaskan bahwa hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Singapura terjalin sangat baik dan terus berkembang. "Singapura selama 5 tahun terakhir merupakan investor terbesar ke Indonesia," ujar Swajaya seraya menbahkan nilai investasinya hampir dua kali lipat dari Jepang yang menduduki urutan kedua.

Jumlah WNI di Singapura, kata Swajaya, kisaran 200 ribu orang. Sebagian besar menjadi pekerja minggan Indonesia atau penata laksana rumah tangga, sebanyak 120 ribuan. Disusul pelaut. Lalu kalangan profesional, pekerja di berbagai sektor, seperti perbankan, artsitektur, pengusaha, mahasiswa, pelajar, kalangan akademisi, dan lainnya.

Setelah memberi paparan, Dubes Swajaya mempersilakan Kiai Ma’ruf menyapa perwakilan masyarakat Indonesia. Kiai Ma’ruf menyampaikan terima kasih kepada Dubes Swajaya atas jamuan makan malam itu. Sebelum ke KBRI, malam itu, Kiai Ma’ruf juga merima jamuan makan malam sekeluarga oleh Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, dan Menteri Negara Senior Malik Osman di Hotel Grand Hyatt, Singapura.

Dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf memberikan sekilas pandangannya tentang Islam moderat yang dianut di Indonesia. "Sebenarnya, Islam moderat itu adalah sejak awal menjadi paham yang dianut mainstream, sebagian besar bangsa Indonesia. Dengan pandangan Islam Wasathiyah yang moderat itu, kalangan Islam dan kalangan nasional bisa menyatu dengan menyepakati Pancasila dan UUD 1945 dan kemudian melahirkan NJRI," papar Kiai Ma’ruf.

Namun dijelaskan Kiai Ma'ruf di tengah perkembangan Islam moderat, muncul perkembangan paham keagamaan ekstrem dan menguatnya aksi terorisme. Terlebih dengan munculnya gerakan ISIS tahun 2014. Karenanya, mantan Rais Aam PBNU itu menilai perlunya pemahaman Islam Washatiyah untuk mengembalikan prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara.

"Istilah saya, ar-ruju’ ilal mabda’, kembali ke basic, ke pangkal lagi, seperti waktu pendiri bangsa mendirikan NKRI," ujarnya.

Kiai Ma'ruf juga menyampaikan hasil pertemuannya dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Dalam kesempatan bertemu PM Lee, Kiai Ma'ruf membahas kondisi ekonomi yang dihadapi semua bangsa, termasuk pentingnya membangun ekonomi berkeadilan dan memangkas disparitas antar wilayah dan daerah.

Pada masyarakat Indonesia di Singapura, calon pendamping Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019 ini juga menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di luar negeri.

"Agar bisa mencerminkan wajah Indonesia yang rukun, santun, dan bersahabat. Saya berharap, terutama dalam menghadapi pilpres yang akan datang, tidak terjadi konflik akibat perbedaan pilihan. Sehingga dapat menjaga keutuhan dan perilaku terpuji sebagai bangsa besar dalam rangka menjaga hubungan persahabatan Indonesia dan Singapura," tuturnya.

Sejumlah perwakilan dan tokoh masyarakat Indonesia di Singapura juga menyampaikan pandangan, harapan, dan testimoni aktivitas mereka di Singapura. Tampak mantan Gubernur BI 1993-1998 J Soedrajad Djiwandono (80 tahun) dan musisi Chandra Darusman (61), adik Politisi Golkar, Marzuki Darusman.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4710 seconds (0.1#10.140)