Jokowi Sebut Perselisihan Antarnegara Maju Akan Berdampak Buruk

Senin, 15 Oktober 2018 - 13:44 WIB
Jokowi Sebut Perselisihan Antarnegara Maju Akan Berdampak Buruk
Jokowi Sebut Perselisihan Antarnegara Maju Akan Berdampak Buruk
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, perselisihan antarnegara ekonomi maju yang terjadi saat ini, berdampak buruk terhadap negara yang menang maupun kalah.

Hal itu disampaikannya dalam menjelaskan maksud dari pidatonya di IMF-WB 2018 di Bali, dengan mengangkat analogi serial Games of Thrones.

Menurutnya, saat ini satu negara elite tengah berjaya, sementara negara lain mengalami kemunduran dan kehancuran. Padahal, ketika kekuatan besar itu sibuk melawan satu sama lain, tidak menyadari adanya ancaman yang lebih besar, misalnya perubahan iklim, terorisme global dan menurunnya ekonomi global.

"Sebenarnya pesan moral utama yang ingin saya sampaikan pada saat itu adalah bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan. Penderitaan tersebut, kata Jokowi, bukan hanya bagi negara yang mengalami kekalahan, tetapi akan menyerang kepada pemenangnya juga," ujar Jokowi saat menghadiri sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, Senin (15/10/2018).

Jokowi menjelaskan ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan diratapi baru keduanya akan sadar, namun sudah terlambat. Menurutnya kekalahan maupun kemenangan dalam perang selalu hasilnya sama yaitu dunia porak poranda.

"Kita tidak boleh melakukan kerusakan hanya untuk menghasilkan sebuah kemenangan, tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran, itulah pesan moral yang ingin saya sampaikan di saat annual meeting itu," jelasnya.

‎Selain memiliki pesan moral kepada pemimpin-pemimpin negara maju, dalam pidato tersebut juga bermakna bagi pemimpin maupun elite politik di Indonesia dalam menjalani masa kampanye pemilihan umum.

‎"Dan memang kontestasi diikuti kompetisi dan rivalitas, tapi kompetisi dan rivalitas itu dibangun di atas pondasi yang tidak saling menjatuhkan, kontestasi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela. Pondasi sosial dan politik kita berupa stabiltas dan keamanan, toleransi dan persatuan," tuturnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9875 seconds (0.1#10.140)