"Kalau itu akal-akalan, terlalu kasar ngakalinnya. Ini memang kejadian aneh menurut saya," kata Politikus Partai Gerindra ini kepada SINDOnews, Kamis (11/10/2018).
Dia pun mengkritisi alasan pembatalan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. "Katanya itu dibatalkan atau ditunda atau apapun lah bahasanya, karena Pertamina belum siap, lha Pertamina itu pelaksana kebijakan pemerintah," katanya.
Baca Juga:
Dia mengatakan, Pertamina hanya melaksanakan keputusan pemerintah. Maka itu, dia menilai keputusan pembatalan kenaikan harga BBM itu perlu didalami.
"Saya kira perlu didalami nih apa nih persoalannya. Kalau sekadar pencitraan, waduh terlalu dangkal dan jelek betul itu," ujar Legislator asal daerah pemilihan Sumatera Utara II ini.
(pur)