BKKBN Tekankan Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja

Selasa, 09 Oktober 2018 - 08:22 WIB
BKKBN Tekankan Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja
BKKBN Tekankan Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja
A A A
JAKARTA - Dalam meningkatkan komitmen masyarakat dan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber-KB diperlukan pula adanya dukungan dari stakeholder, provider medis dan mitra kerja untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas.

Karenanya sangat penting untuk terus menjalin kebersamaan dalam meningkatkan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal BKKBN untuk percepatan pencapaian program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Berdasarkan hal tersebut dan dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN menggelar kegiatan temu ilmiah dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2018 yang mengambil tema “Kesehatan Reproduksi Untuk Keluarga Terencana Menuju Indonesia Sejahtera”.

"Masalah kependudukan adalah masalah yang penting dalam program pembangunan, tidak hanya dilihat dari sisi kuantitas, tetapi juga berkaitan dengan masalah kualitas dan mobilitas," ujar Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo di Kantor BKKBN, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Menurutnya dalam masalah kependudukan yang relatif tinggi ada tiga hal yang harus diingat yakni, kuantitas, kualitas dan mobilitas. “Dengan jumlah anak yang cukup tentunya akan menyebabkan kualitas meningkat. Tapi bukan hanya kualitas dan kuantitas saja tetapi juga dalam konteks mobilitas,” ujarnya saat konferensi pers.

Sigit menjelaskan meningkatkan konteks mobilitas dapat mengacu kepada Nawa Cita 3, 5 dan 8. Dimana harus melakukan salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Sebagai contoh, kata Sigit seperti di pedesaan banyak anak remaja yang sudah berumur produktif dan mempunyai pendidikan tinggi tetapi malah pergi beranjak ke luar kota, padahal seharusnya ia dapat memajukan desa tersebut mengingat mereka anak yang cerdas.

“Ya, strategi yang akan dijalankan yaitu dengan menarik remaja kembali sehingga yang pandai-pandai masuk lagi dan kembali ke desa,” tuturnya.

Diakui olehnya, kesehatan reproduksi menjadi sangat penting terutama untuk anak remaja mengingat angka kematian ibu muda sangat tinggi. Ke depannya BKKBN akan terus lakukan sosialisasi kepada anak remaja agar menghindari pernikahan dini dan mengenali program KB jangka panjang.

“Kita mendorong mereka agar melangsungkan pendidikan, mengutamakan berkarier dan juga bekerja baru memikirkan perkawinan dan merencanakan perkawinan atau membangun keluarga itu dengan baik dan menggunakan kontrasepsi jangka panjang setelah melahirkan,” tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4321 seconds (0.1#10.140)