Laporkan Rizal Ramli ke Polisi, Nasdem: Ini Pendidikan Politik

JAKARTA - Laporan Partai Nasdem terhadap mantan Menteri Kemaritiman Rizal Ramli ke Polda Metro Jaya hari ini dianggap upaya untuk melakukan pendidikan politik. Sehingga, ke depan siapapun yang melakukan kritik harus berani bertanggung jawab.

"Bahwa apa yang kita lakukan Nasdem pada hari ini adalah salah satu juga upaya untuk melakukan pendidikan politik, bahwa kita boleh berpendapat, kita boleh mengkritik, tapi kita juga harus berani bertanggung jawab apa yang sudah disampaikan," ujar Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Ahmad HM Ali di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Adapun laporan Partai Nasdem ke Polda Metro Jaya itu terkait pernyataan Rizal Ramli yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berani menegur Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita karena takut kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di dua televisi pada 4 dan 6 September 2018. Alasannya, somasi yang dilayangkan Partai Nasdem pada Rabu 12 September 2018 terkait tuduhan itu tidak dijawab oleh Rizal Ramli hingga saat ini.

Dia pun membantah bahwa upaya hukum itu ditempuh Partai Nasdem karena Rizal Ramli memiliki kedekatan dengan Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Karena ini lebih pada person yang menurut kami ini bukan persoalan, bukan kita tidak mau dikritik, ini persoalan keadaban dalam berpendapat. Sebagai seorang akademisi, ini buat pelajaran kita semua," kata Legislator asal daerah pemilihan Sulawesi Tengah ini.

Dia pun tidak mempersoalkan klaim Rizal Ramli didukung 623 pengacara. "Itu hak hukum dia, sama dengan Nasdem ketika kemudian merasa bahwa ini pernyataan tidak patut, tidak pantas untuk disampaikan di muka publik, kemudian kita kaji secara hukum memenuhi keinginan kita," tegasnya.

Menurutnya, Partai Nasdem sudah menutup pintu dialog dengan Rizal Ramli. Partai Nasdem ingin tuduhan Rizal Ramli kepada ketua umum mereka, Surya Paloh diselesaikan secara hukum. "Kita tegas, somasi kita sudah kita kirim, kita tidak perlu berdialog, tapi substansinya dijawab dulu secara somasi substansi itu, tapi sampai dengan hari ini, kemarin somasi itu tidak terjawab, sehingga hari ini oleh partai memutuskan untuk pelaporan," tandas Ali.

Dia menjelaskan bahwa tuduhan Rizal Ramli tersebut tidak berdasar. Pasalnya, kebijakan impor atau ekspor merupakan kebijakan negara yang diputuskan melalui mekanisme.

"Kita tahu bahwa kebijakan ekspor atau impor itu bukan kebijakan Partai Nasdem, atau apalagi Pak Surya Paloh," tutupnya.