Kampus Beri Beasiswa S-2 dan Dispensasi Cuti Kuliah

Sabtu, 15 September 2018 - 11:34 WIB
Kampus Beri Beasiswa S-2 dan Dispensasi Cuti Kuliah
Kampus Beri Beasiswa S-2 dan Dispensasi Cuti Kuliah
A A A
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menghadiahkan beasiswa hingga S-2 bagi mahasiswanya yang menjadi atlet peraih medali di Asian Games 2018.

Hadiah ini di harapkan menjadi pemicu bagi mahasiswa lain untuk berprestasi. Plt Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Intan Ahmad mengatakan, pada Asian Games 2018 UNJ mengirimkan 46 orang anggota kontingen Indonesia yang terdiri atas 33 atlet, 11 pelatih, dan 2 ofisial.

“Dari 33 atlet yang dikirim, ada 6 atlet kami yang berhasil mempersembahkan emas,” katanya saat malam apresiasi di Kampus UNJ, Jakarta, kemarin.

Para atlet yang meraih emas itu Defia Rosmaniar (taekwondo), Puji Lestari (panjat dinding beregu putri) Pipiet Kamelia, Wewey Wita, Yola Primadona, dan Sugianto (pencak silat). Medali perak diraih oleh lima atlet, yaitu Puji Lestari (panjat dinding perorangan putri), MS Dwi Putra (menembak), Edwin Ginanjar Rudiana (dayung), Rifda Irfa naluthfi (senam artistik) dan Emilia Nova (atletik, 100 m lari gawang). Hanya satu perunggu, diraih Achmad Khulaefi (wushu).

Intan menuturkan, atas keberhasilan para atlet tersebut UNJ memberikan penghargaan berupa beasiswa pendidikan sesuai prestasi yang dipersembahkan. Mahasiswa yang berhasil menyumbangkan emas akan mendapat beasiswa S-1 hingga magister (S2).

Peraih perak mendapat beasiswa selama enam semester, dan peraih perunggu memperoleh beasiswa untuk empat semester. Para atlet yang telah berpartisipasi juga mendapat beasiswa kuliah gratis selama satu semester.

“Jadi atlet dan mempersembahkan medali itu keberhasilan yang luar biasa. Keberhasilan para atlet ini sangat diapresiasi, maka kami memberi penghargaan,” katanya. Intan menambahkan, keberhasilan para mahasiswa tersebut menunjukkan kampus berkontr ibusi dalam pengembangan olahraga di Indonesia.

Selain itu, menjadi motivasi bagi para mahasiswa baru untuk dapat berprestasi dan memberikan yang terbaik untuk bangsa. Selanjutnya, kampus akan selalu mendukung para atlet tersebut berprestasi dengan memberikan dispensasi berupa cuti untuk persiapan turnamen selanjutnya.

Namun, untuk meraih gelar sarjana, para atlet tetap harus menyelesaikan pendidikan sesuai dengan ketentuan kampus. “Kampus akan membantu dengan mempermudahkan para atlet untuk tetap dapat belajar di tengah kesibukan mereka,” papar Intan.

Atlet taekwondo peraih emas pertama bagi Indonesia, Defia Rosmaniar, sangat bangga berhasil menyumbang emas untuk Indonesia. Apalagi dia berhasil mengalahkan atlet Korea Selatan yang merupakan negara asal olahraga taekwondo.

Sukses yang dicapai Defia ini ternyata tidak diperoleh dengan mudah. Dia mengaku harus cuti kuliah dan rela meninggalkan kampus dan teman-temannya selama satu semester untuk fokus berlatih. Bahkan, dia dan pelatih langsung terbang kenegara asal taekwondo tersebut.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3314 seconds (0.1#10.140)