Pelukan Prabowo-Jokowi Bawa Kesejukan Jelang Pilpres

Sabtu, 01 September 2018 - 16:37 WIB
Pelukan Prabowo-Jokowi Bawa Kesejukan Jelang Pilpres
Pelukan Prabowo-Jokowi Bawa Kesejukan Jelang Pilpres
A A A
JAKARTA - Asian Games 2018 mengharu biru di seantero Nusantara. Capaian prestasi luar biasa diraih para atlet Indonesia.Saat ini Indonesia menempati posisi keempat sementara di bawah China, Jepang, dan Korea Selatan, juga prestasi penyelenggaraan yang berlangsung lancar dan damai.
Tidak hanya itu, pada Rabu 29 Agustus 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII), momen kebangsaan terjadi saat Presiden petahana Joko Widodo dan penantangnya Prabowo Subianto saling berangkulan yang diinisiasi peraih medali emas pencak silat, Hanifan Yudani Kusumah.

Momentum tersebut menyejukkan suasana. Apalagi, berpelukannya dua tokoh bangsa itu terjadi saat suasana menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) terus memanas.

“Inisiasi Hanifan untuk menyatukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto dalam suatu pelukan itu sebagai aspirasi mayoritas mutlak masyarakat Indonesia yang menghendaki kontestasi pilpres seyogyanya damai, sejuk, dan tidak keluar dari kerukunan pribadi-pribadi antarpasangan calon dan masing-masing pendukungnya,” ungkap Anggota Komisi III DPR Arsul Sani di Jakarta, Sabtu 1 September 2018.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai, persatuan dan kesatuan bangsa lebih penting daripada kontestasi yang menggunakan cara-cara tidak sehat.

Apalagi adanya berbagai kondisi yang kurang kondusif di tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan atau dukungan yang bisa memicu ancaman lain yang besar, seperti intoleransi, atau bahkan bisa disusupi kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu, dia mengajak seluruh komponen bangsa untuk waspada dan bersaing secara sehat dalam kontestasi Pilpres 2019.

Arsul berharap momentum Asian Games 2018 dengan episode pelukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto mampu mencairkan suasana sehingga situasi bangsa tetap kondusif menghadapi tahun politik 2019.

"Momen pelukan tersebut memberi makna mari mulai hari ini kontestasi pilpres tidak provokatif, tidak saling menyebarkan kebencian dan berproses tanpa harus mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Arsul.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5250 seconds (0.1#10.140)