Survei Alvara: Jokowi-Ma'ruf 53,6 Persen, Prabowo-Sandi 35,2 Persen

Minggu, 26 Agustus 2018 - 18:43 WIB
Survei Alvara: Jokowi-Maruf 53,6 Persen, Prabowo-Sandi 35,2 Persen
Survei Alvara: Jokowi-Ma'ruf 53,6 Persen, Prabowo-Sandi 35,2 Persen
A A A
JAKARTA - Lembaga survei Alvara Research Center kembali merilis hasil survei terbaru terkait pemilu presiden (Pilpres). Hasilnya, jika pilpres dilakukan hari ini, pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin diprediksi mampu mengungguli pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Direktur Eksekutif Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengungkapkan, pascapendaftaran pasangan bakal capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), 10 Agustus yang lalu, elektabilitas pasangan petahana masih berada di atas pasangan pesaing mereka. Hasil temuan lembaganya menunjukkan, setelah Jokowi dan Prabowo menentukan cawapres masing-masing, kedua bakal calon presiden itu sama-sama mengalami peningkatan elektabilitas.

Jokowi memperoleh suara sebesar 53,7 persen, sedangkan Prabowo sebanyak 36,8 persen. “Kedua tokoh capres elektabilitasnya semakin menguat, meskipun saat ini Prabowo belum mengejar ketertinggalan dari Jokowi. Namun, mengingat jadwal kampanye yang sangat panjang, dinamika persaingan di antara keduanya akan semakin menarik,” kata Hasanuddin di Jakarta, Minggu (26/8/2018).

Jika dilihat dari sosok cawapresnya, menurut hasil survei Alvara, Ma’ruf Amin unggul tipis atas Sandiaga Uno. Ma'ruf dikatakan memperoleh suara 45,3 persen pemilih, sedangkan Sandiaga meraup suara 43,1 persen pemilih.

“Meski begitu, keduanya akan tetap bersaing mencari suara pada pemilih muda dan tua. Sandiaga unggul di pemilih muda, sedangkan KH Ma'ruf Amin unggul di segmen pemilih dewasa dan tua,” ucap Hasanuddin.

Selanjutnya, jika dilihat dari elektabilitas paket pasangan capres-cawapresnya, pasangan Jokowi–Ma'ruf memperoleh suara 53,6 persen pemilih dan Prabowo–Sandi meraup suara 35,2 persen pemilih. Sementara, yang belum memutuskan pilihan sebanyak 11,2 persen pemilih.

Hasanuddin menyimpulkan, sosok cawapres tidak cukup signifikan mengubah pilihan masyarakat. Menurut dia, sampai saat ini publik masih melihat kekuatan figur dari masing-masing capres sebagai faktor penting dalam menentukan pilihan di Pilpres 2019.

“Kalau dibandingkan, kita bisa melihat kesimpulan bahwa faktor figur capres jauh lebih kuat dibandingkan dengan figur cawapres. Jadi, orang masih melihat Pak Jokowi dan Pak Prabowo-nya saat memilih,” ujarnya.

Survei oleh Alvara Research Center kali ini dilakukan pada 12-18 Agustus 2018. Riset tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.500 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh Indonesia. Adapun margin of error survei ini sebesar plus minus 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1830 seconds (0.1#10.140)