Generasi Milenial Qurani Harus Bisa Lewati Era Industri 4.0

Sabtu, 25 Agustus 2018 - 14:43 WIB
Generasi Milenial Qurani Harus Bisa Lewati Era Industri 4.0
Generasi Milenial Qurani Harus Bisa Lewati Era Industri 4.0
A A A
JAKARTA - Generasi milenial yang bergelut di bidang Alquran diharapkan dapat melewati gelombang disrupsi dan era industri 4.0.

Ajaran dan nilai-nilai Alquran akan menjadi bekal dalam melewati gelombang perubahan dunia.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Sri Setiawati saat acara Wisuda Sarjana Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ke-19 dan Dies Natalis ke-41, di Gedung Puspitek Serpong, Sabtu (25/8/2018).
"Generasi milenial qurani harusnya mampu melewati gelombang perubahan saat ini dan di masa yang akan datang," ujarnya.

Sri Setiawati menyampaikan, pada abad ke-21, ilmu pengetahuan dan teknologl telah berkembang dengan cepat. Di era yang disebut era industri 4.0, semua kejadian di dunia secara cepat dapat diketahui dan tak berbatas. Dunia sudah menjadl sebuah desa global (global village).

"Dunia hari ini sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi pergerakan dunia Industri atau persaingan tidak lagi linear. Perubahannya sangat cepat dan fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru," tuturnya.

Menurut dia, gelombang teknologi baru menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. Cakupan perubahannya luas, mulai dari dunia bisnis, perbankan, komunikasi, transportasi, sosial masyarakat hingga pendidikan.

Dia mengatakan, era ini akan menuntut setiap orang untuk berubah dan mampu beradaptasi. Pada titik inilah niai-nilai Alquran meniadi petunjuk yang universal dan sepanjang waktu bagi kehidupan manusia.

Menurut dia, sejatinya teknologi hadir untuk membantu manusia dalam menjalankan fungsi utamanya menjadi khalifah fil ardh. Dengan peran ini, kata dia, manusia bisa menjaga alam dan makhluk yang lainnya dengan pengaturan terbaik dari Sang Pencipta. Namun bila kemajuan teknologi justru mengancam eksistensi manusia, maka selayaknya menjadi evaluasl bersema.

"Oleh karena itu peradaban dunia di era digital ini haruslah dijadikan peluang. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya bagi kemaslahatan umat manusia," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3632 seconds (0.1#10.140)