Fishgator Buatan Amikom Yogyakarta Menang di Ajang Dunia

Senin, 06 Agustus 2018 - 15:04 WIB
Fishgator Buatan Amikom Yogyakarta Menang di Ajang Dunia
Fishgator Buatan Amikom Yogyakarta Menang di Ajang Dunia
A A A
YOGYAKARTA - Di tengah hiruk pikuk politik menjelang pilpres, mahasiswa dan pelajar Indonesia diam-diam terus bekerja keras menuai prestasi yang membanggakan dalam ajang penghargaan bergengsi di tingkat global.Kali ini ini tim Fishgator Universitas Amikom Yogyakarta meraih medali emas dalam ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul Trade Exhibition & Convention Center (SETEC) Korea Selatan, 2 - 4 Agustus 2018. Tim Fishgator Universitas Amikom yang beranggotakan Anggit Dwi Hartanto, Mochammad Yusa, dan Yudhis Thiro Kabul Yunior menjadi juara kategori Electric, Electronic & Komputer.WICO 2018 sendiri melombakan delapan kategori. Selain Electric, Electronic & Komputer adalah kategori Architecture, Environment & Biology, Health & Meducal Item, Stasionery and Education, Otomotive, Transportation and Machines.WICO merupakan event internasional yang diadakan dalam rangka memamerkan produk kreativitas mahasiswa dan pelajar yang memiliki peluang terjun ke industri atau pasar.Penjurian ajang tersebut dimulai 3 Agustus 2018. Proses penjurian meliputi dengan ide produk yang sudah diciptakan (preliminary). Kemudian 4 Agustus 2018 final judging, yaitu penilaian akhir produk dari para peserta).“Hasilnya tim Fishgator mendapatkan nilai tertinggi mengalahkan tim-tim dari perguruang tinggi lain dari berbagai negara,” kata Anggit Dwi Hartanto, Leader tim Fishgator Univeritas Amikom Yogyakarta, Senin (6/8/2018).Mengubah Industri perikananAnggit Dwi Hartanto mahasiswa Magister Teknik Informatika (MTI) Univeristas Amikom Yogyakarta angkatan 2017 tersebut menjelaskan, WICO 2018 diikuti ratusan tim yang berasal dari perguruan tinggi dari 30 negara.Untuk kategori Fishgator diikuti lebih dari 30 tim. Selain Univeristas Amikom, tim lain dari Indonesia, ada dari Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, dan Universitas Brawijaya.“Prestasi ini tentu membanggakan, apalagi bisa mengungguli peserta dari berbagai negara lain,” ujarnya.Yudhis Thiro Kabul Yunior merinci, Fishgator merupakan platform berbasis Internet of Thing (IOT) pada budidaya ikan berbasis Ai dan Sistem Manajemen Data.“Fishgator memiliki beberapa Fitur utama, yaitu Automatic Feeder yang merupakan sistem pemberi makan otomatis pada ikan berbasis manajemen pakan untuk mengefisiensi jumlah pakan yang keluar,” paparnya.Fitur berikutnya adalah sistem monitoring kualitas air berbasis IoT yg dapat dipantau menggunakan smartphone. "Selain Fitur di atas, Fishgator juga dilengkapi teknologi sistem sirkulasi circlebubble yang merupakan sistem sirkulasi oksigen yang berfungsi menstabilkan kadar oksigen dalam air,” jelas Yudhis.Menurut Yudhis prinsip kerja Fishgator adalah dengan memantau kualitas air dan pengelolaan pakan pada kolam inkubasi yang dilengkapi dengan sistem perawatan otomatis, yang terkoneksi dengan telepon pintar (smartphone).Fishgator memiliki sensor Ph, Salinity, Turbidity dan Temperature yang dilengkapi dengan sistem pengolahan citra berbasis sensor apetite fish yang terintegrasi dengan automatic feeder.Fishgator sudah diterapkan di Situbondo dan Wonosobo. Ke depan diharapkan dapat digunakan seluruh petani ikan di Indoensaia.Yudhis berharap, Fishgator dapat mengubah wajah masyarakat perikanan Indonesia ke arah yang lebih baik. Harga satu unit fishgator sekitar Rp20 juta. Karena itu perlu produksi secara massal.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2101 seconds (0.1#10.140)