BNPT Siapkan SOP Sistem Pengamanan Tambang dan Batubara

Kamis, 19 Juli 2018 - 12:45 WIB
BNPT Siapkan SOP Sistem Pengamanan Tambang dan Batubara
BNPT Siapkan SOP Sistem Pengamanan Tambang dan Batubara
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan inovasi dalam menangani masalah terorisme di Indonesia.

Salah satunya menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) sistem keamanan objek vital nasional bidang energi dan sumber daya mineral subbidang mineral dan batubara dalam menghadapi ancaman terorisme.

“SOP itu sangat penting untuk mengantisipasi dinamika terorisme yang terus berubah dan bisa menyasar siapa saja. Kalau dulu mereka menyasar apa-apa yang berbau Amerika Serikat, tapi sekarang semuanya disasar. Bahkan tidak hanya aparat, obvitnas pun bisa menjadi target mereka. Intinya, mereka selalu mencari titik lemah kita,” kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, di Jakarta, Rabu 18 Juli 2019, dalam siaran pers BNPT.

Pernyataan itu diungkapkan Kepala BNPT saat membuka kegiatan sosialiasi SOP sistem keamanan objek vital nasional bidang energi dan sumber daya mineral subbidang mineral dan batubara dalam menghadapi ancaman terorisme di Hotel Royal Kuningan, Jakarta. Kegiatan itu dihadiri seluruh stakeholder terkait dari Kementerian ESDM, kepolisian, TNI, dan berbagai perwakilan tambang mineral dan batubara seluruh Indonesia.

Menurut Suhardi, obvitnas menjadi salah satu concern BNPT. Obvitnas, terutama tambang mineral dan batubara memiliki peran penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Contohnya batubara yang banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Tugas kami mendesain dan mensimulasikan SOP ini apabila terjadi serangan teror dan bagaimana langkah-langkahnya. SOP ini dibuat dengan melibatkan seluruh stakeholder dan sekarang kita sosialisasikan. Adanya SOP ini, kita tidak terdadak bila terjadi sesuatu, karena sudah ada SOP penanganannya. Perlu saya tegaskan bahwa pencegahan akan lebih bagus, daripada harus mendapat serangan,” papar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini.

Menurut dia, SOP ini akan menjadi gambaran dan panduan serta berlaku pada saat tertentu. Namun, ke depan SOP ini akan terus berkembang sesuai dengan modus operandinya. Intinya, BNPT ingin memberikan SOP terbaik sehingga obvitnas subbidang mineral dan batubara tidak terganggu oleh aksi terorisme.

Dia meminta SOP ini harus dijalankan secara konsisten karena fenomena terorisme terus berkembang, tidak mengenal tempat dan waktu. Teroris senang dengan kerumunan orang karena bila sampai ada gangguan, mereka merasa berhasil menimbulkan ketakutan di masyarakat. Apalagi dengan era digital informasi yang canggih sekarang. Kalau dahulu rekrutmen harus tatap muka, sekarang cukup online.

“Buktinya fenomena lone wolf. Menghadapi dinamika ini, kita harus menyiapkan langkah pencegahan dan penangananya jangan sampai obvitnas tidak memiliki SOP, karena kalau terjadi serangan cost-nya sangat mahal,” tuturnya.

Suhardi menegaskan, penanggulangan terorisme adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, sambung dia, sinergitas antarlembaga seperti dalam penyusunan sampai sosialisasi SOP sangat penting.

Dia berkeyakinan masing-masing Obvitanas sudah memiliki sistem keamanan yang baik, tapi akan lebih baik bila itu terus disempurnakan.

Hadir dalam kegiatan ini, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Direktur Perlindungan Brigjen Pol Herwan Chaidir, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Hendrastro mewakili Dirjen Minerba, Bambang Widodo, Kasubdit Pam Obvit dan Transportasi BNPT Letkol Mar Wahyu Herawan, dan Kasie Pam Obvit BNPT Kompol Zulkifli.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8121 seconds (0.1#10.140)