Megawati Jadi Kendala Demokrat Merapat ke Koalisi Jokowi

Rabu, 18 Juli 2018 - 14:42 WIB
Megawati Jadi Kendala Demokrat Merapat ke Koalisi Jokowi
Megawati Jadi Kendala Demokrat Merapat ke Koalisi Jokowi
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dinilai masih menjadi kendala bagi Partai Demokrat untuk merapat ke koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Sebab, hubungan Megawati dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui retak sejak Pilpres 2004.

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa antara SBY dengan Presiden Jokowi tidak pernah membicarakan wacana berbagi kekuasaan (power sharing) pada pilpres mendatang. "Tetapi yang lebih banyak dibicarakan tentang situasi koalisi. Terutama hubungan Pak SBY dengan Bu Mega jadi barrier (halangan, red) yang cukup tinggi, bahkan tebal yang harus ditembus dalam koalisi itu," ujar Ferdinand di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Karena, lanjut dia, koalisi pendukung Jokowi di pilpres mendatang dipimpin oleh PDIP. "Sehingga kalau Pak SBY ada di situ sebagai anggota koalisi, tentu hubungan beliau dengan Bu Mega jadi pertimbangan. Ini yang saya dapat informasi masih selalu dikomunikasikan oleh Pak Jokowi supaya ada solusinya, sampai sekarang belum ada solusi," jelasnya.

Dia mengklaim bahwa SBY sangat ingin menyudahi keretakan hubungannya dengan Megawati. "Bahkan Presiden selalu mengupayakan ini hubungan beliau yang belum cair dengan Bu Mega ini itu selalu diupayakan. Tetapi beku kunjung bisa. Bahkan sejak beliau jadi presiden selalu mengupayakan ini masalah hubungan dengan Bu Mega," katanya.

Namun, kata dia, upaya SBY menyudahi persoalan itu melalui Almarhum Taufiq Kiemas tidak terlaksana. "Makanya dulu sempat muncul ada klub presiden tetapi akhirnya itu tidak terlaksana, dalam rangka mencairkan hubungan seluruh mantan presiden dan wakilnya tetapi tak kunjung terealisasi, tetapi memang akhirnya hubungan itu belum ada solusi," paparnya.

Sekadar diketahui, keputusan SBY untuk maju bersaing dalam Pilpres 2004 dianggap sebagai penyebab utama awal mula keretakan hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri. Saat itu, SBY menjabat Menkopolkam di bawah kabinet pemerintahan Presiden Megawati.

Semenjak itu lah, Megawati dan SBY tidak pernah saling bertemu atau berkomunikasi langsung. Setiap acara yang dihadiri SBY, Megawati tidak hadir. Begitu juga sebaliknya, setiap acara yang dihadiri Megawati, SBY tidak hadir.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5977 seconds (0.1#10.140)