Perkuat Keutuhan NKRI, Samijo Gelar Zikir dan Doa

Senin, 16 Juli 2018 - 12:29 WIB
Perkuat Keutuhan NKRI, Samijo Gelar Zikir dan Doa
Perkuat Keutuhan NKRI, Samijo Gelar Zikir dan Doa
A A A
JAKARTA - Sikap nasionalisme digaungkan Santri Militan Jokowi (SAMIJO) melalui Zikir dan Doa untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Event ini menjadi langkah strategis menjaga persatuan dan perdamaian jelang penetapan Capres-Cawapres 2019.

"Kami ingin semua elemen bangsa bersatu. Tidak terpecah-pecah oleh provokasi yang bernuansa SARA di Pilpres nanti. Khusus umat Islam, sekaranglah momentum untuk mempertahankan keamanan dan perdamaian negara," ungkap Koordinator I SAMIJO Kabupaten Pangandaran Ustaz Yana.

Langkah cepat preventif memang dilakukan SAMIJO Pangandaran usai dideklarasikan April 2018. Demi mempertahankan kedaulatan dan soliditas negara, program Zikir dan Doa untuk NKRI digulirkan.

Dihelat Minggu 17 Juli 2018 pagi, event ini dipusatkan di Kecamatan Cigugur, Pangandaran, Jawa Barat (Jabar). Respons besar pun ditunjukan oleh publik dengan memadati venue.

Memiliki rasa tanggung jawab bernegara, sedikitnya 1.000 orang memadati agenda Zikir dan Doa untuk NKRI. Mereka terlihat khusyuk memanjatkan doa demi kebaikan bangsa dan negara. Para peserta ini berasal dari berbagai latar belakang.

"Pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan ini sangat bagus. Kami juga gembira karena respons luar biasa ditunjukkan oleh publik. Semua pasti menginginkan Pilpres yang damai,” terangnya.

Ustaz Yana menambahkan, selain pesan damai, momentum ini juga dimanfaatkan sebagai Halal Bi Halal. Ajang pertemuan dan menjalin ukhuwah bagi para ulama, termasuk elemet umat Islam yang terlibat dalam deklarasi SAMIJO.

Melalui konsep Zikir dan Doa untuk NKRI ini, disampaikan juga ungkapan syukur atas pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 yang berjalan lancar.

"Kegiatan ini sangat luas maknanya. Semua bisa bersilaturahmi di sini, sembari bersyukur atas kegiatan pilkada serentak yang lancar. Pelaksanaannya juga aman dan damai. Suasana kondusif ini tentu harus terus dipertahankan hingga Pilpres 2019 nanti," lanjutnya.

Hanya saja, SAMIJO mengaku masih prihatin adanya upaya untuk memperkeruh suasana. Masih ada oknum tertentu yang meniupkan isu suku, agama, dan ras ke ranah politik. Ustadz Yana menjelaskan, upaya kampanye negatif dengan melibatkan SARA harus dikikis.

Sebab, SAMIJO tidak ingin bangsa ini dipecah belah hanya karena kepentingan kekuasaan dari kelompok tertentu. "Keutuhan NKRI harus diutamakan. Politik yang mengatasnamakan SARA harus dilawan. Siapapun harus menghormati jasa para pendiri bangsa," ungkapnya.

"Mereka itu sudah berjuang dan berdarah-darah untuk mendirikan negara ini. Sudah menjadi tugas kita untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan dari bangsa juga negara ini," tambah Ustad Yana.

Koordinator II SAMIJO Kabupaten Pangandaran Wowo Kustiwa menambahkan, pesan moral lain yang ingin ditiupkan SAMIJO adalah menjaga soliditas Ulama dan Umaro. Keduanya harus saling bersinergi untuk menumbuhkan soliditas.

"Sinergi antarelemen juga harus dikedepankan. Tujuannya agar bangsa dan negara ini semakin solid," tuturnya.

Sebagai relawan, SAMIJO juga turut mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka berpendapat, Jokowi sudah menjalankan sistem kepemimpinan yang bagus. Rapor dan kinerja pemerintah secara umum juga sangat positif.

Wowo menuturkan, apresiasi tinggi diberikan kepada Presiden Jokowi atas berbagai capaian positif yang raih. "Doa keselamatan bagi Pak Jokowi selaku Umaro, sekaligus mendoakan Bangsa Indonesia agar selalu baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," katanya.

"Indonesia menjadi negeri yang subur, makmur, adil dan aman. Dimana yang berhak mendapatkan haknya, lalu yang berkewajiban melaksanakan kewajibannya. Diberi anugrah atas kebaikannya," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8864 seconds (0.1#10.140)