Jokowi Dinilai Makin Mudah Rangkul Kelompok Islam Bersama Mahfud

Kamis, 12 Juli 2018 - 21:04 WIB
Jokowi Dinilai Makin Mudah Rangkul Kelompok Islam Bersama Mahfud
Jokowi Dinilai Makin Mudah Rangkul Kelompok Islam Bersama Mahfud
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini bisa semakin mudah merangkul kelompok Islam jika meminang mantan Ketua MK Mahfud MD di Pilpres 2019. Sebab, Mahfud berpengalaman menjadi anggota DPR dan menteri, serta banyak membuahkan pemikiran untuk kemaslahatan umat.

"Mahfud punya basis dukungan dari NU, Muhammadiyah, dan dari semua golongan karena beliau tokoh Islam yang moderat,” ujar Peneliti Pusat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Lili Romli kepada wartawan, Kamis (12/7/2018).

Menurut Lili, Jokowi dan partai pendukungnya dapat meraih dukungan dari kelompok Islam jika Mahfud dipinang jadi cawapres. “Dengan kehadiran Pak Mahfud, Pak Jokowi bisa merangkul kalangan Islam dan meminimalisir serangan politik identitas,” paparrnya.

Dari beberapa nama figur nonparpol yang digadang layak menjadi cawapres Jokowi, Mahfud dianggap memenuhi semua kriteria dan lebih baik dibanding mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung maupun Gubernur NTB TGB Zainul Majdi. Pengalaman dan kemampuan Mahfud dinilai bisa melengkapi Jokowi dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan menjalankan program pro kepentingan umat.

“Yang paling berpotensi jadi cawapres Jokowi adalah Mahfud MD. Karena integritas Mahfud sudah terbukti, basis dukungannya besar,” katanya.

Dia menilai, semua figur yang bersaing pada Pilpres 2019 harus mencegah dan mengantisipasi kelompok tertentu yang menggunakan isu politik identitas untuk meraih kemenangan. Pasalnya, politik identitas juga berpotensi memecah belah umat.

Karena itu, dia menyarankan Presiden Jokowi memilih figur tepat sebagai cawapresnya untuk dapat menangkal serangan politik identitas. Saran untuk Jokowi diberikan karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu jadi satu-satunya figur yang dukungannya memenuhi syarat sebagai capres.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7956 seconds (0.1#10.140)