Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Perlindungan Perempuan dan Anak

Kamis, 12 Juli 2018 - 10:34 WIB
Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Perlindungan Perempuan dan Anak
Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Perlindungan Perempuan dan Anak
A A A
JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menerima jamuan makan malam Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Wanita dan Urusan Keluarga, YM Masoumeh Ebtekar di Kediaman Duta Besar Iran untuk Indonesia, Rabu 11 Juli 2018.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya pada 1 Mei 2018 terkait rencana kerja sama dalam upaya menangani masalah perempuan dan anak di kedua negara.

“Indonesia dan Iran sepakat ketahanan keluarga adalah kunci utama pencegahan masalah perempuan dan anak. Membangun ketahanan keluarga dapat dilakukan dengan mendorong para perempuan untuk menduduki jabatan strategis,” kata Menteri Yohana yang saat itu didampingi Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Vennetia R Danes dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Kamis (12/7/2018).

Menteri Yohana menambahkan Pemerintah Iran mengapresiasi kebijakan Indonesia dalam melindungi perempuan dan anak. Di antaranya pengesahan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, sebagai upaya pemberatan hukuman bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

“Kami berencana melakukan kerja sama dengan Iran untuk berbagi pengalaman terbaik dalam melindungi perempuan dan anak serta saling mempelajari kemajuan masing-masing negara dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujar Yohana.

Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Wanita dan Urusan Keluarga, YM Masoumeh Ebtekar menceritakan capaian-capaian yang telah dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dan kesenjangan perempuan di negaranya.

Diantaranya membuat pusat layanan dan penanganan masalah perempuan dan anak yang siaga selama 24 jam.

Yohana juga mengungkapkan ketertarikan Pemerintah Indonesia untuk mengadopsi sistem tersebut.

“Kami berencana untuk melakukan kerja sama dengan Iran ke depan dalam berbagi pengalaman terbaik untuk melindungi perempuan dan anak. Kami juga akan saling mempelajari kemajuan di masing-masing negara untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak," tutur Yohana.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7726 seconds (0.1#10.140)