Presiden Mahasiswa Brawijaya: Pernyataan Istana Sumbang, Jokowi juga Partisan

Sabtu, 03 Februari 2024 - 20:37 WIB
loading...
Presiden Mahasiswa Brawijaya: Pernyataan Istana Sumbang, Jokowi juga Partisan
Presiden Mahasiswa Universitas Brawijaya Rafly Rayhan Al Khajri merespons pernyataan Istana yang menganggap kemunculan kritik oleh banyak sivitas akademika adalah strategi partisan. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Presiden Mahasiswa Universitas Brawijaya Rafly Rayhan Al Khajri merespons pernyataan Istana yang menganggap kemunculan kritik oleh banyak sivitas akademika adalah strategi partisan.

Rafly menyebut Istana memberikan pernyataan yang sumbang dan apologetik berusaha menghindar dari framing Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga partisan pasangan calon tertentu.

“Istana lupa, kalau Jokowi juga partisan. Pernyataan itu tidak lebih dari sekadar upaya penyangkalan Istana terhadap demokrasi yang telah dirusak Jokowi," ujar Rafly, Sabtu (3/2/2024).



Istana menyatakan pertarungan opini di tahun politik pasti terjadi. Namun, di tengah kemunculan kritik sejumlah kampus terhadap Presiden Jokowi, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, ada upaya yang sengaja mengorkestrasi narasi politik tertentu untuk kepentingan elektoral.

“Strategi politik partisan seperti itu juga sah-sah saja dalam ruang kontestasi politik,” kata Ari, Jumat, 2 Februari 2024.

Ari mengatakan ada baiknya kontestasi politik, termasuk dalam pertarungan opini dibangun dalam kultur dialog yang substantif dan perdebatan yang sehat.

Rafly, mahasiswa Hukum Tata Negara menilai kontestasi politik yang sehat tidak mungkin terjadi lagi apabila Jokowi terus menginfiltrasi proses demokrasi yang berpotensi membunuh demokrasi.

“Maksa 3 periode gagal, 2 paslon juga gagal, menang 1 putaran ketar-ketir, sekarang sudah dipaksa mikir jabatannya akan tuntas sampai Oktober atau akan dipaksa turun lebih cepat karena suara reformasi kian santer," katanya.

Rafly menegaskan konsolidasi di akar rumput mulai berlangsung dan dalam waktu dekat akan berbuah aksi di jalan-jalan.

“Kami menyerukan seluruh elemen masyarakat bersatu. Ini bukan tentang memilih atau tidak memilih 1, 2, atau 3. Gerakan ini untuk menyelamatkan demokrasi dari penyalahgunaan kekuasaan Jokowi," ujarnya.

Jika mengkritik Jokowi sama dengan mengkritik pasangan calon tertentu justru itu adalah pernyataan afirmatif terhadap penyalahgunaan kekuasaan Jokowi.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)