Menristekdikti: SBMPTN Harus Bebas Joki

Selasa, 08 Mei 2018 - 07:27 WIB
Menristekdikti: SBMPTN Harus Bebas Joki
Menristekdikti: SBMPTN Harus Bebas Joki
A A A
JAKARTA - Hari ini (8/5/2018) seleksi ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) digelar serentak. Pemerintah berharap tahun ini bebas dari perjokian.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, pada tahun-sebelumnya ada tindak perjokian yang pelakunya berhasil ditangkap. Tahun ini, katanya, antisipasi semua bentuk pelanggaran termasuk pemantauan terhadap joki diperketat di semua panitia lokal.

"Saya berharap betul tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Tahun ini sudah tidak ada lagi (perjokian). Kita antisipasi semuanya," katanya usai diskusi publik di kantor Kemenristekdikti kemarin.

Mantan rektor Universitas Diponegoro ini menyatakan, sanksi berat akan menimpa para pelaku. Jika pelakunya mahasiswa maka akan langsung dicopot status kemahasiswaanya. Diketahui, pada tahun 2015 ada joki perempuan yang ditangkap di Makassar. Selain itu juga di tahun yang sama ada dua pelaku joki yang ditangkap di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Guru besar Undip ini sangat yakin apabila tidak akan kejadian kebocoran soal pada seleksi tulis maupun komputer di seleksi bersama ini. Sebab dari pengalaman-pengalaman sebelumnya pengamanan ujian tulis SBMPTN itu sangat ketat. Tidak hanya soal penjagaan naskah soal yang dipantau ketat namun juga keamanan didalam ruang ujian dimana semua siswa tanpa terkecuali harus mengikuti semua standar prosedur keamanan.

Nasir menjelaskan, hari ini dia akan melakukan pemantauan langsung ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali. Dari informasi yang dia dapat, jelasnya, semua persiapan oleh seluruh panitia lokal SBMPTN di semua wilayah di Indonesia sudah dilakukan dengan baik. "Informasi yang saya dapat hari ini semua berjalan dengan baik. Sudah running (koneksi). Masalah security and safety kita jaga betul," katanya.

Dia menjelaskan, tahun ini ada ujicoba tes ujian berbasis android di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Nasir berharap, ujian dengan android ini bisa berjalan sukses agar tahun depan bisa diperluas lagi pemakaiannya. Diketahui, ujian SBMPTN berbasis android akan diikuti oleh 1.000 peserta di Unpad.

Ketua Panitia SNMPTN/SBMPTN 2018 Ravik Karsidi sebelumnya menjelaskan, tahun ini total peserta SBMPTN sebanyak 860.001 orang yang akan memperebutkan 135.013 kursi. Dengan pembagian sebanyak 833.820 peserta ujian tulis dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta. Dia menjelaskan, peminat terbanyak ialah untuk jurusan social humaniora (soshum) sebanyak 359.140 peserta, disusul sains teknologi (sainstek) sebanyak 341.209 dan campuran 159.571 peserta.

Jika dilihat dari data tahun lalu, jumlah pendaftar sebanyak 797.738 orang sehingga pada tahun ini bertambah sebanyak 62.262 peserta baru. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta ini menerangkan, adanya kenaikan peserta ini ada tiga penyebabnya. Pertama adalah jumlah lulusan SMA dan sederajad tahun ini lebih besar dibanding tahun 2017.

Ravik menjelaskan, alasan kedua adalah jumlah kampus negeri yang menggunakan nilai SBMPTN sebagai nilai pertimbangan seleksi jalur mandiri atau sebagai pertimbangan jalur mandiri semakin banyak. Jumlah pendaftar juga meningkat, lanjutnya, sebab peserta lulusan tahun 2016 dan 2017 meningkat untuk mengulang pada ajang SBMPTN tahun ini.

Diketahui, pengumuman hasil SBMPTN akan dilakukan pada 3 Juli. Baik UTBC dan UTBK dilaksanakan serentak pada 8 Mei. Sementara ujian keterampilan akan dilaksanakan pada 9 Mei dan atau 11 Mei. Ujian keterampilan diperuntukan bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan keolahragaan yang terdiri dari ujian keterampilan seni rupa, kriya dan desain, Tari, Musik, seni karawitan dan etnomusikologi, ujian teater dan seni pertunjukan, fotografi, ujian keterampilan film dan televisi serta ujian olahraga berupa tes kesehatan dan keterampilan motorik.

Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Julyeta Runtuwene mengatakan, kuota mahasiswa baru di kampusnya tahun ini sebanyak 5.000 orang. Dia mengatakan, antisipasi terhadap joki sudah dilakukan dengan standar yang ditetapkan panitia.

Sementara itu Humas SBMPTN 2018 Panitia Lokal Jakarta Rifelly Dewi Astuti menjelaskan, Ujian SBMPTN 2018 Panlok Jakarta diikuti oleh 74.927 peserta. Jumlah peserta SBMPTN 2018 Panlok Jakarta ini meningkat sebanyak 8.9 % dibandingkan tahun 2017 dengan total peserta 68.764 orang. Pada tahun ini, SBMPTN kembali menerapkan dua metode ujian yaitu Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Dia menerangkan, Panitia Lokal Jakarta yang masuk kedalam Panlok Wilayah 1 terdiri atas empat universitas yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) dan Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta (UPN). (Neneng Zubaidah)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4713 seconds (0.1#10.140)