Perang Tagar Jadi Penanda Gairah Publik Terhadap Proses Politik

Sabtu, 05 Mei 2018 - 13:04 WIB
Perang Tagar Jadi Penanda Gairah Publik Terhadap Proses Politik
Perang Tagar Jadi Penanda Gairah Publik Terhadap Proses Politik
A A A
JAKARTA - Analis Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto mengatakan perang tagar di media sosial merupakan bagian dari cyber demokrasi dengan ciri kebebasan berekspresi dan pilihan politik yang diekspresikan di dunia digital.

"Tagar salah satunya, ekspresi simbolis preferensi seseorang terhadap pilihan politik," kata Gun Gun dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertema Perang Tagar bikin Gempar di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2018).

Dalam konteks demokrasi, Gun Gun menilai perang tagar di kanal-kanal media sosial merupakan hal positif. Perang tagar menjadi penanda gairah partisipasi publik terhadap proses politik dan demokrasi di Indonesia.

"Kita diuntungkan dengan kanal-kanal yang ada. Mobilisasi opini dan wacana menjadi murah. Ada sekitar 135 juta pengguna internet di Indonesia. Ini jadi ceruk pemilih potensial di Pemilu," kata Gun Gun.

Namun demikian, Dosen Komunikasi Politik UIN Jakarta ini mengingatkan para netizen agar mengantisipasi media sosial yang berwajah Janus. Di satu sisi, media sosial menampilkan wajah optimis memandang masa depan, sementara wajah lainnya merupakan wajah pesimis yang memandang masa lalu.

"Yang juga harus diantisipasi adalah paradoks media sosial, antara lain penyelahgunaan kebebasan berekspresi di media sosial menjadi black campaign berbasis isu sara, intimidasi, hingga persekusi," imbuh Gun Gun.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4816 seconds (0.1#10.140)