Megawati Sebut Bung Karno Berperan Besar dalam Peradaban Dunia

Selasa, 17 April 2018 - 11:55 WIB
Megawati Sebut Bung Karno Berperan Besar dalam Peradaban Dunia
Megawati Sebut Bung Karno Berperan Besar dalam Peradaban Dunia
A A A
JAKARTA - Pidato Presiden pertama, Soekarno berjudul 'Unity in Diversity Asia Africa' pada Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan pada 18-24 April 1945 di Bandung dipamerkan kepada masyarakat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dokumenter mengenai pidato Soekarno atau Bung Karno yang disampaikan dihadapan sekitar 1.500 peserta dari 29 negara merupakan komitmen Indonesia dalam upaya melawan kolonialisme di Asia Afrika.

Plt Kepala LIPI, Bambang Subiyanto menyatakan, pergerakan negara-negara Asia Afrika tak lepas dari peran Soekarno.

Bambang menjelaskan, sebagai komitmen menjaga dan melestarikan kekayaan bangsa-bangsa di dunia dalam bentuk pusaka dokumenter, LIPI bersama Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), ANRI dan Perpustakaan Nasional RI telah mengajukan arsip konferensi Asia Afrika sebagai bagian dari 'memory of the World (MoW) UNESCO pada tahun 2016.

"Tujuannya untuk menjaga dan melestarikan kekayaan dalam dokumenter heritage secara bijak karena dokumen-dokumen tersebut memiliki nilai sejarah dan artistik yang tinggi," ujar Bambang di Gedung LIPI, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Selain pidato dalam konferensi Asia Afrika, kata Bambang, pidato-pidato lain Bung Karno dinilai telah memberikan perubahan siginifikan dalam percaturan politik dunia.

Salah satunya pidato berjudul 'To Build The World a New atau membangun Dunia Kembali' yang disampaikan pada sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1960 yang dinilai Bambang merupakan gagasan Bung Karno yang menyentak dunia yang kemudian kembali dilakukan melalui pidato 'New Emerging Forces' pada Konferensi Tingkat Tinggi Non Blok di Beograd, Serbia pada 1961.

Bambang mengatakan, Presiden kelima RI, Megawati Sokarnoputri sendiri akan memberikan keynote speech terkait tiga pidato Presiden Soekarno tersebut dalam pidato berjudul 'Tiga Tinta Emas Abad 20'. Diketahui, Putri Bung Karno yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan itu sudah hadir bersama jajaran pengurus PDIP lainnya.

Sementara itu, Deputi bidang Jasa Ilmiah LIPI, Mego Pandito mengungkapkan pihaknya bersama ANRI dan Komite Nasional Memory of the World Indonesia akan mengajukan arsip Presiden Soekarno sebagai nominasi memory of the world dari Indonesia.

Mega menilai, Bung Karno memiliki peran besar dalam peradaban dunia bukan saja sebagai kepala negara dan pemerintahan, namun juga sebagai tokoh yang memiliki pemikiran-pemikiran dalam mengubah dunia.

Dia menambahkan, Indonesia juga mengajukan arsip Gerakan Non Blok bersama Serbia, Aljazair, India dan Sri Lanka.

"Pertimbangannya adalah konferensi Asia Afrika maupun Gerakan Non Blok merupakan peristiwa bersejarah dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Namun arsip itu belum berhasil lolos penilaian international advisory committe dan akan disempurnakan serta didominasi kembali di tahun 2018-2019," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.3140 seconds (0.1#10.140)