Tak Punya Tiket Pulang, 12 Jamaah Umrah Tertahan 2 Pekan di Madinah

Senin, 16 April 2018 - 01:32 WIB
Tak Punya Tiket Pulang, 12 Jamaah Umrah Tertahan 2 Pekan di Madinah
Tak Punya Tiket Pulang, 12 Jamaah Umrah Tertahan 2 Pekan di Madinah
A A A
MADINAH - Alhamdulillah! Setelah hampir sebulan tak bisa pulang ke Tanah Air karena travel umrah tak memiliki tiket pesawat, akhirnya 12 jamaah berhasil diberangkatkan ke kampung halamannya dari Kota Suci Madinah.

Mereka kembali ke Indonesia, Sabtu (14/4/3018) melalui Bandara Prince Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi. Hal ini pun disambut gembira para jamaah umrah.

“Semua pada senang, impiannya selama ini ingin pulang insya Allah akan terwujud. Tak henti-hentinya kami ucapkan syukur dan terima kasih atas perhatian dan bantuannya selama ini,” tulis salah seorang wakil jamaah bernama Lukman kepada Ahmad Hashidin petugas Tim Penanganan Kasus Umrah (TPKU) Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah untuk wilayah Madinah.

Dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (15/4/2018), Lukman menyampaikan rasa terima kasihnya melalui pesan singkat WhatsApp kepada petugas yang responsif membantu penyelesaian masalah yang dihadapi jamaah. Petugas disebutkannya menekan pihak Muassasah agar bisa membantu pemulangan jamaah yang selama di Madinah dilayani dengan baik.

"Kami ucapakan terima kasih yang setinggi-tinggi atas bantuan bapak semua yang responsif menekan pihak muassasah untuk memulangkan kami,” lanjut Lukman yang sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu pukul 13.00 WIB hari ini (15/04) melalui pesan singkat kepada Staf Teknis Haji I Ahmad Dumyathi Bashori pukul 12.00 waktu Madinah.

Dari pesan singkat Lukman, diketahui ke-12 jamaah menunggu pengurusan tiket connecting-flight menuju Makassar di ruang tunggu bandara. “Posisi kami sudah di Bandara Soeta dan pihak travel masih menguasahakan tiket ke Makassar,” jelas Lukman kepada Dumyathi.

Proses pemulangan ke-12 orang jamaah umrah asal Makassar ini tergolong lama. Hal ini disebabkan telatnya informasi yang sampai kepada TPKU yang baru mengetahui permasalahan yang dihadapi jamaah pada 10 April 2018 setelah jamaah tertunda kepulangan cukup lama.

Berdasarkan jadwal kedatangan mereka, jamaah datang tanggal 24 Maret dengan paket 9 hari. Jadi seharusnya jamaah pulang tanggal 1 April.

Namun saat dikonfirmasi kepada Lukman perihal jadwal kepulangan, dia tidak begitu mengetahui jadwal dengan alasan tidak diberitahu persis tanggalnya. “Kami tidak pernah mendapatkan penyampaian yang pasti kapan kami dipulangkan, tapi paket umrah kami adalah 9 hari. Sebab berangkatnya saja kami tertunda,” beber Lukman.

Biasanya proses koordinasi pemulangan jamaah tertunda pulang ke Tanah Air tidak lama. Jamaah asal Makassar ini tertunda lama di Madinah dikarenakan informasi pengaduan telat sampai kepada petugas TPKU, tepatnya pada 10 April. Pengadu yang mengaku dari Inspektorat Jenderal Kemenag mengirimkan pesan dari salah satu jamaah yang mengenali dirinya dengan menginformasikan, bila mereka sudah 25 hari dalam perjalanan umrah.

“Kami jamaah umrah sudah 25 hari dalam perjalanan umrah sejak berangkat dari Makassar tanggal 11 Maret 2018. Sampai sekarang belum dipulangkan ke Indonesia. Sebagian kami sudah sakit-sakitan dan tidak ada penanganan medis dari pihak travel PT DMT. Mohon bantuannya,” tulis salah satu jamaah kepada Muhammad Syafii yang mengirim pesan tersebut dalam grup chat TPKU.

Jamaah tadi melanjutkan pengaduannya kalau mereka dipindahkan dari hotel ke hotel lainnya saat berada di Madinah. “Awalnya kami di hotel al-Sourfah New, sekarang di hotel Mubarak al-Masi,” lanjutnya.

Saat itu juga, Staf Teknis Haji KUH segera menugaskan TPKU wilayah Madinah untuk mengonfirmasi kebenaran pengaduan dimaksud dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Kunjungan petugas TKPU wilayah Madinah bernama Ahmad Hashidin memberi laporan bila keberadaan 12 orang jamaah dari awalnya 29 orang benar adanya. Foto bersama dilakukan Ahmad dan menginformasikan jika 17 orang lainnya sudah kembali ke Tanah Air dengan membeli tiket masing-masing.

"Jamaah asal Makassar semula 29 orang dan sebagian sudah kembali ke kampung halaman dengan tiket sendiri-sendiri. Dan sisanya 12 orang ditampung di Hotel Mubarak al-Masi,” kata Ahmad dalam grup chat TKPU.

Pada hari berikutnya, jamaah kembali dipindahkan ke hotel yang lain untuk ketiga kalinya. “Kami jamaah PT DMT Makassar dikeluarkan dari kamar hotel, dan kami sekarang tak punya tempat nginap pak. Mohon petunjuk dan pencerahanan pak!” pinta Lukman dengan penuh perasaan tak pasti.

Sejak itu, komunikasi diintensifkan untuk menyelesaikan masalah mereka yang berbarengan dengan kasus serupa di Kota Jeddah. Dengan bantuan semua pihak, proses pemulangan jamaah PT DMT berjalan lancar terutama pihak provider visa Saudi Arabia yang secara proaktif membantu penanganan jamaah.

“Proses berjalan dengan lancar, berkat dukungan semua pihak,” kata Dumyathi.

Dia mengimbau jamaah umrah untuk senantiasa melaporkan masalah-masalah yang dihadapi ke nomer pengaduan (WA +966-503500017 dan Call Center +966-920013210) Kantor Urusan Haji KJRI yang akan direspons segera. Baik itu dengan berkoordinasi dengan Direktorat Pelayanan Umrah PHU Kemenag Jakarta atau dengan pihak provider visa Saudi Arabia.

“Insya Allah penyelesaian kasus tertunda pulang atau lainnya dapat diselesaikan cepat bila semua bersinergi dengan baik,” pungkas Dumyathi.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3706 seconds (0.1#10.140)