Cerita Gus Rommy di Balik Gagalnya Jokowi Meminang Prabowo

Sabtu, 14 April 2018 - 02:08 WIB
Cerita Gus Rommy di Balik Gagalnya Jokowi Meminang Prabowo
Cerita Gus Rommy di Balik Gagalnya Jokowi Meminang Prabowo
A A A
SEMARANG - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muchammad Romahurmuziy mengungkap, adanya keinginan Joko Widodo (Jokowi) berduet dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Namun kedua tokoh yang bersaing dalam Pilpres 2014 itu gagal berpasangan, lantaran tidak mendapat dukungan dari partai politik (parpol) koalisi pendukung Jokowi.

Pria yang akrab disapa Gus Rommy ini menyebut, tim Prabowo baru-baru ini mendatangi Jokowi untuk membicarakan peluang menduetkan kedua tokoh politik tersebut. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Jokowi dan Prabowo sebelumnya.

"Selasa dua pekan lalu, informasi yang saya terima, Pak Prabowo masih mengirimkan utusan ke Pak Jokowi untuk menanyakan kemungkinan (Prabowo) jadi cawapres Pak Jokowi," ujar Rommy di lokasi musyawarah nasional (munas) alim ulama PPP di Hotel Patrajasa, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4/2018).

Kepada tim utusan Prabowo tersebut, Jokowi menyampaikan belum bisa memberikan jawaban, karena harus menunggu pandangan dari ketua umum parpol koalisi. Adapun untuk memutuskan hal itu butuh waktu karena harus dibahas bersama seluruh parpol koalisi.

Namun di sisi lain Prabowo ternyata butuh jawaban segera, karena terkait sikap politiknya di partai yang dia pimpin. Lantaran tidak mendapat jawaban pasti itulah yang kemungkinan menjadi penyebab Prabowo akhirnya memutuskan untuk kembali maju sebagai capres, saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018) lalu.

"Pak Jokowi mengatakan bahwa yang menetapkan calon wakil saya (Jokowi) adalah pimpinan parpol, sementara pimpinan parpol belum genap," sebut Gus Rommy.

Gus Rommy menjelaskan, penjajakan kemungkinan menduetkan Jokowi-Prabowo sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Pada November 2017, Jokowi dan Prabowo sudah dua kali melakukan pertemuan.

Saat itu muncul opsi untuk menjadikan keduanya satu paket di Pilpres 2019. Rommy memang tidak dapat memastikan apakah opsi itu keinginan Jokowi atau Prabowo.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6638 seconds (0.1#10.140)