Polisi Sejumlah Negara Kumpul di Jakarta Bahas Geng Motor

Selasa, 20 Maret 2018 - 13:37 WIB
Polisi Sejumlah Negara Kumpul di Jakarta Bahas Geng Motor
Polisi Sejumlah Negara Kumpul di Jakarta Bahas Geng Motor
A A A
JAKARTA - Aksi geng motor yang kerap melakukan kekerasan menjadi perhatian Pemerintah Indonesia. Dengan berbagai cara dan upaya, kepolisian terus menghalau aksi yang meresahkan masyarakat itu.

“Pemerintah, Polri khususnya, ingin menyegerakan langkah-langkah efektif dan efisien. Untuk segera menuntaskan keresahan masyarakat akibat pelanggaran tindak pidana dari beberapa geng motor di Indonesia,” tutur Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto di Hotel Borobudur, Jakarta dalam keterangannya, Selasa (20/3/2018).

Menurut Ari, Polri selama ini telah menampung berbagai usulan hingga permintaan dari masyarakat. “Usulan hingga permintaan itu kami terjemahkan pada Konferensi Geng Motor hari ini," tuturnya.

Dia menjelaskan, tujuan konferensi ini juga untuk memetik pelajaran dari negara-negara lain. Termasuk mengetahui bagaimana cara mereka mengantisipasi berbagai kejahatan yang dilakukan oleh geng motor di negaranya. "Agar Indonesia memiliki bekal yang lebih efektif dan efisien lagi menghalau aksi-aksi tak terpuji oleh geng motor,” ujar Ari.

Konferensi Geng Motor dihadiri perwakilan Polisi Federal Australia (AFP) serta perwakilan aparat berwenang negara lainnya, seperti Thailand, Kamboja, Singapura, Malaysia, Jepang, Uni Emirat Arab, Jerman hingga Yunani.

“Pertemuan ini menjadi penting karena geng motor yang terlibat dengan tindak pidana, mereka, kan, berkelompok. Untuk itu mesti dihadapi juga dengan penegak hukum yang juga berkelompok. Lintas instansi dan lintas negara,” kata Ari.

Dia menegaskan, pertemuan itu sekaligus juga merupakan langkah antisipasi. Khususnya untuk menghindari aksi lanjutan dari beberapa geng motor yang kerap meresahkan masyarakat selama ini.

“Kekerasan yang dilakukan oleh beberapa geng motor itu memiliki berbagai spektrum. Tentu saja agar spektrum-spektrum itu tak meluas atau membesar, menghalaunya sejak saat ini,” tegas Ari.

Berdasarkan catatan yang dimilikinya, perilaku yang melanggar regulasi oleh geng motor juga sudah menjadi perhatian khusus dari para aparat di negara lain. Kepolisian Uni Eropa, misalnya, mereka menjadikan isu geng motor sebagai ancaman bersama bagi Uni Eropa. Bahkan penanganannya juga menjadi prioritas bersama.

“Sejarah mencatat berbagai aktivitas ilegal telah dilakukan oleh geng motor. Bukan sekadar kekerasan atau penyiksaan saja,” kata Ari.

Di Indonesia, aksi beberapa geng motor meliputi berbagai bentuk kekerasan. Mulai dari tawuran, penjarahan, penyerangan, perusakan, pembacokan hingga pembegalan.

“Nah, ada indikasi penguatan aktivitas ilegal di luar spektrum itu. Ini yang hendak diantisipasi segera. Jangan sampai aksi ilegal mereka di Indonesia lebih meresahkan masyarakat. Atau bahkan mengacaukan situasi dan kondisi nasional,” tutur Ari.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4708 seconds (0.1#10.140)