Soal Pendamping Jokowi, PPP Akan Dengarkan Masukan Munas Alim Ulama

Kamis, 08 Maret 2018 - 15:54 WIB
Soal Pendamping Jokowi, PPP Akan Dengarkan Masukan Munas Alim Ulama
Soal Pendamping Jokowi, PPP Akan Dengarkan Masukan Munas Alim Ulama
A A A
JATINANGOR - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy atau akrab disapa Gus Romi mengaku partainya secara resmi sudah mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden (Capres) pada Pemilu 2019 mendatang.

Menurut Romi, pihaknya akan bekerja keras untuk memenangkan kembali Jokowi sebagai Presiden. Sebab berkaca pada Pemilu 2014, Jokowi gagal di sembilan provinsi dan 107 kabupaten/kota.

"Ini tempat yang sekarang kami bekerja keras untuk membalik posisi," ujar Romi usai menghadiri penganugerahan doktor honoris causa Megawati Soekarnoputri di Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018).

Saat disinggung mengenai nama yang cocok untuk mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden (Cawapres), Romi mengaku partainya belum membahas nama. PPP, kata Romi, masih membahas kebutuhan atau kriteria yang cocok mendampingi Jokowi.

Dia menuturkan, ada lima kebutuhan yang saat ini ditawarkan PPP untuk menentukan calon wakil Jokowi. Pertama, mempunyai narasi besar dalam membangun NKRI yakni nasionalisme dan agama. Kedua, kebutuhan menjawab generasi milenial yang mencapai 39%, ketiga kebutuhan kompetensi karena adanya era detruksi ekonomi yang berbasis digital.

Kemudian yang keempat kebutuhan elektabilitas. Meski tidak mutlak, namun elektabilitas Jokowi dianggap paling tinggi. Kelima bisa nyaman dengan Jokowi. Sebab nantinya pendamping Jokowi harus sejalan dengan pola kepemimpinan yang dibangun Jokowi.

Menurut Romi, sampai saat ini partainya masih mencermati siapa yang cocok memenuhi kebutuhan sebagai pendamping Jokowi. PPP akan memutuskan pendamping Jokowi setelah mendengarkan masukan dari para Ulama dan Majelis Syariah PPP seluruh Indonesia melalui Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama pada April 2018 mendatang.

"Kita belum tahu siapa yang akan didorong para ulama atau apa yang akan dikriteriakan para ulama, atau para ulama menyerahkan keputusan pada Pak Jokowi. Ini yang masih kita tunggu nanti," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6501 seconds (0.1#10.140)