Mendikbud Bangga Pelajar RI Berani Tampil di Kongres Ilmuwan Muda se-ASEAN

Jum'at, 02 Maret 2018 - 22:02 WIB
Mendikbud Bangga Pelajar RI Berani Tampil di Kongres Ilmuwan Muda se-ASEAN
Mendikbud Bangga Pelajar RI Berani Tampil di Kongres Ilmuwan Muda se-ASEAN
A A A
PENANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan rasa bangga atas keberanian 14 pelajar Indonesia tampil mengikuti Kongres Ilmuwan Muda se-Asia Tenggara yang diselenggarakan Southeast Asian Ministers of Education
Organization (SEAMEO) di Penang, Malaysia 26 Februari-2 Maret 2018.

''Saya bangga dengan mereka. Meskipun belum berhasil tapi tidak boleh menyerah,” ujar Mendikbud melalui pesan
singkat kepada KORAN SINDO & SINDONEWS.com seusai memberikan sambutan pada puncak acara sekaligus pengumuman pemenang Kongres ke-11 Pencarian Ilmuwan Muda SEAMEO (SSYS) 2018 di SEAMEO Rescam, Penang, Malaysia, Jumat (2/3).

Mendikbud menjelaskan SSYS lebih banyak diikuti para pelajar tingkat SMA dari 11 negara ASEAN dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat mulai dari penyaringan proposal proyek penelitian hingga penjurian final di Penang. Karena itu, lanjut Mendikbud keikutsertaan 14 pelajar Indonesia yang mayoritas masih SMP adalah keberanian yang luar biasa.

''Mereka luar biasa berani. Karena event ini sebenarnya untuk jenjang SMA,” ucap mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang beberapa hari ini melakukan lawatan ke Malaysia.

SSYS adalah event dua tahunan yang digelar organisasi para menteri pendidikan se-ASEAN yang bertujuan memajukan proyek penelitian ilmiah bidang sains dan matematika para ilmuwan muda se-ASEAN. Kompetisi ini digelar sejak 1997 dengan tema berbeda tiap dua tahun. SSYS 2018 di Penang mengusung tema Youth Creativity for Harmonising Sustainable Development Goals.

Baca juga: 14 Siswa Indonesia Ikut Kongres Ilmuwan Muda se-ASEAN di Malaysia

Siapa saja para pelajar Indonesia yang lolos ke final SSYS di Penang? Semua ada 14 pelajar yang terdiri dari enam pelajar SMP Islam Amalina, Tangerang Selatan, Banten yang tercatat sebagai pengirim pelajar terbanyak di event ini. Kemudian empat siswa SMPN Mempura, Riau serta empat siswa SMAN 2 Situbondo, Jawa Timur.

SMP Islam Amalina berhasil meloloskan tiga proyek sains di ajang bergengsi yang diikuti ratusan wakil dari 11 negara ASEAN itu. Yaitu proyek riset pembuatan biogas dari sisa makanan oleh Clianta Maritza Dahayu dan Dara Nuri Fadiyah, proyek robot pembersih sungai oleh Revanza Reinhard Pflug dan Chivu Vandino Soedarsono, serta proyek pembuatan charger telepon berbasis sepeda oleh Cora Charis Vashti Sumantri dan Yovira Wirashanti Rahma Ayuningtyas.

Sedangkan SMPN Mempura Riau meloloskan proyek penelitian tentang pengaruh konsentrasi gula terhadapi kualitas sirup rosela oleh M Iqbal Subakti, Burhanudin, Silvia Rahmad Aida dan Septia Winardini. Sementara SMAN 2 Situbondo meloloskan proyek di
bidang matematika yang mengangkat tema penerapan matematika sederhana dalam pengembangan industri rumah tangga oleh Nur Fadilah, Moh Hasyim, Umy Nurlaelatus Sholeha, dan Achmad Rifai.

Kepala Sekolah SMP Islam Amalina, Tangerang Selatan Fendra Kusnuryadi menyatakan kongres kali ini memberikan pengalaman yang luar biasa bagi anak-anak karena persaingan tahun ini semakin ketat dan didominasi pelajar tingkat SMA. Fendra menjelaskan proyek penelitian peserta dari negara lain semakin hebat, terutama peserta dari Filipina yang cukup banyak meraih penghargaan di SSYS 2018 kali ini. ''Tetapi ketatnya kompetisi ini adalah kesempatan bagi anak-anak SMP Amalina khususnya dan pelajar Indonesia lainnya untuk meningkatkan kemampuan penelitian lebih lanjut,” kata Fendra.

Karena itu, meski belum mendapatkan hasil maksimal, Fendra juga menyampaikan rasa bangga dengan siswa-siswi SMP Amalina yang tidak gentar bersaing dengan anak-anak SMA dari berbagai negara. ''Anak anak sudah belajar banyak dari kegiatan ini,”ucapnya.

Seperti halnya peserta dari negara lain, para ilmuwan muda Indonesia telah mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari para pakar dan profesor sains dari berbagai negara. Setelah menjalani ujian presentasi dan tanya jawab, para peneliti muda juga wajib memamerkan hasil penelitian mereka di ajang ekshibisi yang juga akan dinilai oleh dewan juri. Para siswa dituntut bisa menjelaskan secara runtut kepada juri dan para pengunjung pameran.

Beberapa penghargaan bergengsi yang diperebutkan adalah Most Promising Young Scientist, Outstanding Award for Research Report, Outstanding Award for Presentation of Exhibit, Outstanding Award for Presentation in Congress, Outstanding Award for Significant Project, Special Award for Immediate Benefit to the Local Community, Special Award for Innovation/Creativity, Special Award in Relation to Congress Theme with Ethical Value, Special Award for the Application of Science Principles and Process dan sejumlah kategori penghargaan lainnya.

Selain ajang apresiasi, SSYS juga menjadi sarana menjalin keakraban serta ajang tukar pengalaman bagi para ilmuwan muda 11 negara ASEAN. Tentu ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi para siswa dalam belajar serta bertukar pengalaman dalam mempraktikan ilmu bagi pembangunan masyarakat dan lingkungan.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2571 seconds (0.1#10.140)