Jadikan Asia Tenggara Basis Terorisme, 6 Negara Bentuk Our Eyes

Kamis, 15 Februari 2018 - 13:21 WIB
Jadikan Asia Tenggara Basis Terorisme, 6 Negara Bentuk Our Eyes
Jadikan Asia Tenggara Basis Terorisme, 6 Negara Bentuk Our Eyes
A A A
JAKARTA - Enam negara-negara di Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Filiphina, Thailand, dan Singapura sepakat membangun kerja sama keamanan guna mengantisipasi ancaman terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.

"Menyadari pentingnya pertukaran informasi yang strategis di antara menteri pertahanan, maka kami membentuk program kerja sama keamanan bernama Our Eyes. Ini nantinya memberikan perhatian terhadap masalah terorisme radikalisme, kejahatan ekstremis," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Kamis (15/2/2018).

Menurut Ryamizard, keenam negara ini berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas keamanan dan kesejahteraan di kawasan. "Kami akan mendorong kerja sama yang lebih kuat terhadap pertukaran informasi yang strategis," ucapnya.
Terkait kerja sama ini, beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan tertarik untuk bergabung dan ikut terlibat dalam pertukaran informasi strategis tersebut.

"Semula Indonesia, Malaysia dan Filiphina membentuk kerja sama pengamanan maritim. Singapura, Thailand dan Brunai awalnya sebagai observer, setelah launching di bali ketiganya bergabung. Bahkan kerja sama ini juga diminati Amerika, Jepang, China dan Korea," ujar Kabid Pemberitaan Puskom Publik Kemhan Kolonel Heru Prayitno.

Paska runtuhnya organisasi terorime Al Qaida dan Islamic State Iraq and Syiria (ISIS), kata Heru, ada indikasi mereka akan membangun basis baru di Asia Tenggara. "Setelah Al Qaida dan ISIS bubar ada indikasi mereka buat home base baru di Asia Tenggara, yang kebetulan banyak penduduk muslimnya, di mana mereka berharap bisa berbaur dengan penduduk," katanya.

Hal itu dibuktikan dengan peristiwa di Marawi, Filiphina, beberapa waktu lalu. Menurut Heru, atas dasar inilah, negara-negara di Asia Tenggara meresponsnya dengan melakukan kerja sama ini. "Kita perlu mewaspadai limpahan ISIS dari Suriah yang ingin mengembangkan terorisme. Enam negara ini sepakat radikalisme, terorisme, harus ditangani secara khusus," ucapnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9010 seconds (0.1#10.140)