HUT ke-2 GRIND, Tumbuhkan Budaya Kasih Sayang di Masyarakat

Kamis, 15 Februari 2018 - 03:43 WIB
HUT ke-2 GRIND, Tumbuhkan Budaya Kasih Sayang di Masyarakat
HUT ke-2 GRIND, Tumbuhkan Budaya Kasih Sayang di Masyarakat
A A A
JAKARTA - Zaman berubah, saat ini pembunuhan bisa terjadi antar keluarga, anak membunuh ibunya, atau anak membunuh ayahnya, atau guru membunuh muridnya. Menyikapi hal tersebut Garda Rajawali Perindo (GRIND) akan menumbuhkan budaya mengasihi di masyarakat.

“Salah satu perjuangan yang ingin dikembangkan oleh GRIND, bagaimana meningkatkan, menumbuhkan budaya kasih sayang di masyarakat,” ujar Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan arahan di DPP Partai Perindo, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

HT mengatakan setiap sayap Perindo memiliki berbagai program, LBH Perindo misalnya memberikan bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu yang membutuhkan. Kartini Perindo yang memberikan pelatihan agar wanita bisa meningkatkan perekonomian keluarga, Rescue Perindo dengan fogging dan penanganan bencana dan lain sebagainya

Masing-masing sayap, kata HT, memiliki perjuangan yang berbeda namun satu tujuan yaitu bagaimana membesarkan Partai Perindo, agar mampu membangun Indonesia sesuai dengan konstitusi, yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Mengubah Indonesia lebih baik lagi, lanjut HT, tidak ada cara lain kecuali dengan membuat kebijakan yang benar. Kebijakan berasal dari legislatif dan eksekutif, untuk itu HT berpesan agar seluruh kader termasuk sayap-sayap berjuang, bekerja keras membangun Partai Perindo.

Sementara itu, Ketua Umum GRIND Kuntum Khairu Basa meyakinkan, seluruh kader GRIND akan berjuang mewujudkan cita-cita partai. "GRIND akan menjadi garda terdepan untuk membangun Indonesia Sejahtera," ucapnya.

Kuntum menambahkan, syukuran HUT ke-2 GRIND sengaja diselenggarakan bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day untuk mengingatkan pentingnya berbagi kasih sayang dengan sesama.

"Ada anak membunuh bapaknya, ibunya. Ada murid membunuh gurunya, ada santri membunuh ustaznya. Indonesia sudah krisis kasih sayang, padahal semua agama mengajarkan kasih sayang," terangnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5670 seconds (0.1#10.140)