Negara yang Membuat Konflik Israel dan Palestina Semakin Panas

Sabtu, 16 Desember 2023 - 12:42 WIB
loading...
Negara yang Membuat Konflik Israel dan Palestina Semakin Panas
Negara yang membuat konflik Israel dan Palestina semakin panas adalah Amerika Serikat. Foto/Ilustrasi: CNN
A A A
Negara yang membuat konflik Israel dan Palestina semakin panas adalah Amerika Serikat . Pekan lalu, negeri Paman Sam ini telah menveto resolusi gencatan senjata.

Data terkahir mengungkap genosida Israel telah membunuh 18.400 warga Palestina. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat jumlah korban tewas di Srebrenica 28 tahun lalu.

Inilah yang membuat Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres,kesal kepada Presiden AS, Joe Biden .

Mantan Perdana Menteri Portugal berusia 73 tahun ini memiliki misi untuk mencapai perubahan yang hanya diimpikan Che Guevara : membalikkan tatanan dunia yang dipimpin AS.



Guterres tidak menyebut nama Presiden AS Joe Biden dalam pidato pembukaannya yang menggemparkan di Forum Doha akhir pekan lalu. Ia melakukan hal tersebut karena dia menyatakan rasa muaknya terhadap konsekuensi keputusan AS untuk memveto resolusi gencatan senjata minggu lalu.

“Saya mendesak Dewan Keamanan untuk menekan upaya mencegah bencana kemanusiaan dan saya menegaskan kembali seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan,” serunya.

Oleh Peter Oborne dalam artikelnya berjudul "Israel-Palestine war: How Gaza Changed Global Politics" yang dilansir MME, 14 Desember 2023, penyataan Gutteres ini diterjemahkan, "Jika genosida terjadi di Gaza, itu tanggung jawab Anda, Joe Biden."

Pada bulan Oktober 800 ahli hukum internasional dan studi konflik telah menandatangani pernyataan publik yang memperingatkan kemungkinan genosida yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.



Mereka memberikan bukti kuat mengenai skala dan keganasan serangan Israel sambil menambahkan bahwa "bahasa yang digunakan oleh tokoh politik dan militer Israel tampaknya mereproduksi retorika dan kiasan yang terkait dengan genosida dan hasutan untuk melakukan genosida." Situasi menjadi lebih buruk sejak saat itu.

Membantu Genosida

Peter Oborne mengatakan jika pengadilan internasional mengukuhkan keputusan sementara tersebut, maka Presiden Biden akan dinyatakan bersalah karena membantu dan bersekongkol dalam genosida, sebuah kejahatan yang jauh lebih mengerikan daripada kejahatan apa pun yang ditujukan kepada Donald Trump.

Tidak heran jika Biden merasa tegang minggu ini. Dia mengeluarkan peringatan yang terlambat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel kehilangan dukungan atas apa yang dia sebut dengan pemboman “tanpa pandang bulu” Israel di Gaza.

Pengeboman tanpa pandang bulu adalah kejahatan perang. Hal ini dilakukan dengan dukungan sepenuh hati AS – dan pasokan amunisi AS yang terus diperbarui. Mustahil untuk melewatkan rasa jijik yang mendekati permusuhan terhadap Amerika Serikat di Forum Doha.



Bahkan menteri luar negeri Yordania yang biasanya setia, Ayman Safadi, mengatakan bahwa dia "sangat kecewa" dengan veto AS. Dia mengeluh bahwa Israel "merasa bisa lolos dari pembunuhan. Satu negara menentang seluruh dunia, dan seluruh dunia tidak mampu berbuat apa-apa".

Amerikalah yang telah memberikan impunitas kepada Israel seperti yang dikatakan Safadi.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1998 seconds (0.1#10.140)