Petaka Ekspedisi Pamalayu Raja Kartanagara Bikin Kerajaan Singasari di Ambang Kehancuran

Rabu, 13 Desember 2023 - 08:00 WIB
loading...
Petaka Ekspedisi Pamalayu Raja Kartanagara Bikin Kerajaan Singasari di Ambang Kehancuran
Raja Kertanagara menjadi raja terakhir di Kerajaan Singasari. Foto/Istimewa
A A A
Raja Kertanagara menjadi raja terakhir di Kerajaan Singasari. Sang raja iniberhasil membawa Singasari menuju kejayaan hingga menguasai Semenanjung Melayu. Bahkan untuk menyukseskan program politiknya, Kertanagara mengirim pasukan khusus Ekspedisi Pamalayu.

Ekspedisi ini untuk menaklukkan beberapa wilayah kerajaan di luar Pulau Jawa, terutama di Semenanjung Melayu yang belum tunduk ke Singasari. Tetapi Gayatri, anak keempatnya mencatatkan nasib ayahnya sebenarnya di ujung tanduk kekuasaan.

Sebagaimana catatan Gayatri Rajapatni, muncul ada perbedaan agama di wilayah Kerajaan Singasari. Kedua agama itu yakni buddha dan Hindu Syiwa, bahkan konon saling berlomba untuk merekrut pemeluk agama baru.



Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit" mengisahkan bagaimana langkah sang ayah yang dinilainya cukup kreatif. Tetapi Gayatri sayangnya tak menjelaskan secara detail langkah kreatif apa yang diambil oleh sang ayah.

Barangkali mungkin jawaban itu tentu berbeda dengan situasi yang dialami pemimpin saat ini. Persoalan berikutnya yang muncul yakni bagaimana Kertanagara dapat mengobati persengketaan tajam antara kerajaannya Singasari dan negeri jirannya Kediri.

Kedua wilayah sempat bersatu, tetapi sudah sejak lama Singasari dan Kediri terlibat dalam sengketa berdarah terkait garis keluarga mana yang berhak naik tahta. Padahal secara garis Keluarga memang Jayakatwang yang berkuasa di Kediri masih saudara dengan Kertanagara.

Hal ini yang memunculkan sikap jumawa dan terlalu percaya diri, bahwa Jayakatwang yang lebih muda tidak menyerang Singasari karena memiliki utang balas jasa dan masih berstatus keluarga.



Gayatri juga mengisahkan kekhawatiran ayahnya akan menangkal serangan serbuan tentara Mongol yang telah menaklukkan dataran Rusia dan China. Apalagi usai itu tentara Mongol mulai bergerak kembali mengganggu negeri-negeri tetangga China.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)