Seluruh Calon PDIP Diminta Waspadai Rekayasa Isu Pelanggaran Moral

Sabtu, 06 Januari 2018 - 20:03 WIB
Seluruh Calon PDIP Diminta Waspadai Rekayasa Isu Pelanggaran Moral
Seluruh Calon PDIP Diminta Waspadai Rekayasa Isu Pelanggaran Moral
A A A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengingatkan seluruh pasangan calon kepala daerah yang diusungnya untuk mewaspadai kampanye hitam (black campaign).

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan tema sentral yang diangkat dalam Pilkada 2018 adalah menjalankan politik secara beradab. PDIP dikatakannya menentang politik hitam pihak mana pun yang menggunakan segala cara untuk meraih kekuasaan.

Dia mengingatkan para calon kepala daerah untuk memiliki sikap yang teguh memimpin untuk masyarakat. "Waspadailah kampanye hitam yang dilakukan secara melalui rekayasa pelanggaran moral, isu korupsi, dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/1/2018).

PDIP juga mengajak masyarakat berjuang bersama mewujudkan watak politik yang berkeadaban. Dia menegaskan menolak kampanye hitam yang dilakukan terhadap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas yang dicalonkan PDIP menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur.

Menurut dia, kampanye hitam itu telah mengorbankan aspek etika. "Karena itulah PDI Perjuangan tetap kokoh. Kami memberikan dukungan moral. Kami memberikan dukungan sepenuhnya, bahwa yang namanya Abdullah Azwar Anas adalah sebuah korban dari politik yang liberal itu," ujar Hasto. (Baca juga: Serahkan Mandat Cawagub, Anas Konsentrasi Kerja di Banyuwangi )

Meskipun Anas telah mengembalikan mandatnya sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur kepada DPP PDIP, kata dia, partainya tetap memberikan dukungan untuk melawan segala upaya yang mencoba menzalimi sosok yang dikenal merakyat tersebut.

Dia menegaskan partai menginstruksikan jajaran untuk memberikan dukungan kepada Anas dalam menegakkan kebenaran di atas kebenaran itu. "Karena kami percaya, kami diajari di dalam berpolitik ini bahwa siapa pun yang menghalalkan segala cara tidak akan menang. Mereka akan dikalahkan oleh kekuatan rakyat itu sendiri,” tutur Hasto.

Dia mengakui telah melaporkan apa yang dialami Anas kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Kami diingatkan bahwa persatuan dengan rakyat adalah senjata yang sehebat-hebatnya. Apalagi Anas sangat dicinta oleh rakyat Banyuwangi karena kepedulian dan kinerjanya di sana," katanya.

Menurut dia, prestasi Anas memimpin Banyuwangi terlihat. Dahulu kabupaten itu dinilainya tidak diperhitungkan, namun sekarang mengalami perubahan secara cepat. "Kami melihat dalam keseharian Bung Anas orang baik, orang jujur. Dia orang yang mencoba menolak berbagai macam suap demi kekuasaan untuk rakyat itu," tandasnya.

Terkait pengembalian mandat oleh Anas, kata dia, PDIP masih mempertimbangkannya. Apalagi, kata dia, partai dihadapkan kepada pilihan yang tidak mudah. Hasto menegaskan PDIP akan tetap mendampingi Anas dan tidak akan meninggalkannya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9198 seconds (0.1#10.140)