700 Mantan Napi Terorisme Mitra Deradikalisasi BNPT

Selasa, 26 Desember 2017 - 18:47 WIB
700 Mantan Napi Terorisme Mitra Deradikalisasi BNPT
700 Mantan Napi Terorisme Mitra Deradikalisasi BNPT
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakuan pembinaan kepada para mantan napi terorisme agar tidak kembali ke kelompok asalnya. Program pencegahan dengan memberi wawasan diharapkan bermanfaat bagi mantan teroris dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mengatakan, mitra binaan Pusat Deradikalisasi BNPT sekitar 700 mantan napiter (narapidana terorisme). Suhardi meminta kepada instansi yang berada di daerah agar tidak mempersulit mantan napiter dalam mengurus kependudukan maupun dokumen lainnya. “Mereka jangan sampai termarjinalkan karena kalau dimajinalkan suatu saat pikiran mereka akan kembali ke yang dulu,” tandasnya.

Suhardi mengatakan, upaya deradikalisasi bagi para mantan teroris merupakan upaya berkesinambungan yang tidak bisa parsial, namun perlu dipelihara. Untuk menjalankan deradikalisasi ini, BNPT tidak bisa sendiri, tapi harus bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya.

“Kami sudah menjalin sinergi dengan 32 kementerian atau lembaga (K/L), bahkan saat kali pertama dipercaya sebagai kepala BNPT, saya langsung berbicara dengan presiden bahwa BNPT tidak bisa sendirian untuk mengurai benang kusut masalah terorisme. BNPT sangat terbatas, kami butuh akses sosial, agama, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Karena mereka juga butuh kehidupan layak setelah fase sebagai napiter,” jelasnya.

Sebelumnya, BNPT mengadakan silaturahmi Gerakan Masyarakat Anti-Radikalisme Negara Kesatuan Republik Indonesia (Gemar NKRI). Gemar ini diharapkan dapat memperkuat pencegahan terorisme dan membantu menjalankan program deradikalisasi. “Program pelibatan mantan napiter (nara pidana terorisme) teragar bisa mengajak rekan-rekannya yang masih terjangkit virus radikalisme untuk kembali menjadi warga yang ber-Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Suhardi.

Menurut Suhardi, untuk Gemar menjadi wadah membuka wawasan karena para mantan napiter juga sangat mumpuni dalam bidang agama, kebangsaan serta kewirausahaan. Sebelumnya, BNPT juga melatih public speaking bagi para mantan napiter. "Saya meminta tidak putus harapan. Informasikan kepada kami apa yang bisa kami bantu, Insya Allah kami akan fasilitasi. Ini sebagai bukti negara hadir di tengah rekan-rekan," ujar Suhardi.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0181 seconds (0.1#10.140)