Lemkapi Ukur Tingkat Keamanan di Era Jokowi, Begini Hasilnya

Senin, 25 Desember 2017 - 12:11 WIB
Lemkapi Ukur Tingkat Keamanan di Era Jokowi,  Begini Hasilnya
Lemkapi Ukur Tingkat Keamanan di Era Jokowi, Begini Hasilnya
A A A
JAKARTA - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menyampaikan hasil penelitian terhadap Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla dalam menciptakan rasa aman kepada masyarakat Indonesia.

Hasil survei yang dilakukan menjelang akhir tahun 2017 ini menyebutkan 68,5% masyarakat menilai Presiden Joko Widodo sangat mampu memberikan rasa aman.

"Hal ini berdampak pada peningkatkan kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia," ujar Presiden Lemkapi, Faisal Santiago, Senin (25/12/2017).

Dalam hasil survei juga menyebutkan publik sangat puas dengan kebijakan Jokowi dalam mengelola keamanan di bawah Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang kini diteruskan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Sementara yang kurang puas menurut hasil penelitian Lemkapi adalah sebanyak 21,6%. Selain puas dan tidak puas, ada juga yang menilai sangat puas dari 9,9% responden terhadap kebijakan keamanan dalam pemerintahan Jokowi.

Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan menambahkan, secara kualitatif tingkat penilaian dari masyarakat ini sangat tinggi karena angkanya di atas 65%.

"Sejumlah faktor yang membuat masyarakat percaya terhadap aparat keamanan antara lain faktor sinergisitas yang baik antara pimpinan Polri dan TNI," tandas Edi.

Faktor meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dan TNI, serta faktor dukungan penuh dua lembaga keamanan ini terhadap kebijakan Presiden Jokowi.

Lemkapi melakukan survei terhadap 1.000 responden di seluruh Indonesia dalam dua bulan yang dilakukan secara random di seluruh daerah kabupaten sejak 15 Oktober hingga 15 Desember 2017.

Survei ini menggunakan metode stratified multistage random (MSMR) dengan 1.000 responden dengan tingkat usia minimal 17 tahun dengan margin error sekitar 2% dengan tingkat kepercayaan 97%.

Para responden menggunakan metode tatap muka dengan kuesioner oleh pewawancara yang sudah dilatih di setiap kabupaten di Indonesia
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5840 seconds (0.1#10.140)