PSI Umumkan Hasil Tes Wawancara Calon Legistlatif

Sabtu, 16 Desember 2017 - 21:05 WIB
PSI Umumkan Hasil Tes Wawancara Calon Legistlatif
PSI Umumkan Hasil Tes Wawancara Calon Legistlatif
A A A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengumumkan hasil tes wawancara gelombang pertama rekrutmen calon legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019.

Ketua Umum PSI, Grace Natalie mengatakan, ada tiga kategori yakni, lulus, lulus dengan syarat, dan belum lulus. Dari 146 peserta yang mengikuti tes wawacara, PSI menetapkan 57 calon dinyatakan lolos, 58 lolos dengan syarat. Sementara, 31 orang dinyatakan tak lolos.

“Jika nilainya minimal 3,75, dinyatakan lulus. Jika mendekati 3,75, dinyatakan lulus dengan syarat., ” kata Grace dalam jumpa pers di Basecamp DPP PSI, Sabtu (16/12/2017).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PSI, Sumardy menambahkan, secara keseluruhan pada gelombang pertama ada sebanyak 1.155 pendaftar. “Dari keseluruhan pendaftar, 94% adalah laki-laki, 6% perempuan,” ujarnya.

Sumardy melanjutkan, para peserta yang lulus, pada Januari-Februari 2018, akan mengikuti tahap evaluasi sosialisasi. Mereka akan turun ke daerah, mengindentifikasi masalah dan solusinya, lalu menyusun laporan.

Mereka yang dinyatakan lulus dengan syarat diwajibkan mengikuti sejumlah kelas yang akan digelar secara online. Mereka yang belum lulus diperkenankan mendaftar di gelombang berikutnya.

Para caleg yang lulus dan lulus dengan syarat diundang hadir dalam jumpa pers untuk menerima surat kelulusan dari DPP PSI. Satu di antaranya adalah Giring “Nidji Ganesha.

Sementara itu, juri independen, Mari Elka Pangestu mengatakan, sangat senang mengikuti proses rekrutmen secara terbuka ini. “Ternyata disruption ada di mana-mana, termasuk dalam rekrutmen caleg. Saya sangat excited,” kata mantan Menteri Perdagangan tersebut.

Mari menyatakan, proses rekrutmen caleg PSI mencerminkan Indonesia karena para peserta yang beragam. “Sekarang tinggal mengerjakan PR yang tersisa. Yaitu bagaimana mengidentifikasi masalah di daerah masing-masing dan bagaimana berkomunikasi dengan kalangan grass-root,” ujar Mari dalam jumpa pers.

Juri independen lain, Neng Dara Affiah, mengimbau para peserta yang lolos untuk belajar dari para tokoh seperti Soekarno, Moh Hatta, Sutan Sjahrir, atau Abraham Lincoln. “Petik intisari dan semangat mereka untuk bekal kita berenang di lautan perbaikan Indonesia ke depan, ” kata mantan Komisioner Komnas Perempuan itu sambil menunjuk foto para tokoh-tokoh itu yang terpajang di dinding.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4161 seconds (0.1#10.140)