Netanyahu Beri Sinyal Bakal Kembali Gempur Gaza usai Gencatan Senjata

Kamis, 30 November 2023 - 07:14 WIB
loading...
Netanyahu Beri Sinyal Bakal Kembali Gempur Gaza usai Gencatan Senjata
PM Israel Benjamin Netanyahu memberi sinyal akan kembali melanjutkan kampanye militer di Jalur Gaza setelah kesepakatan gencatan senjata berakhir. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel , Benjamin Netanyahu , memberi sinyal kampanye militer negara Zionis itu di Jalur Gaza akan berlanjut usai gencatan senjata. Hal itu diungkapkannyaseiring semakin dekatnyaakhir dari kesepakatangencatan senjata dengan kelompok Hamas .

"Dalam beberapa hari terakhir saya mendengar sebuah pertanyaan - apakah Israel akan kembali berperang setelah fase pengembalian korban penculikan ini habis? Jadi jawaban saya tegas - ya," katanya dalam postingan di platform media sosial X.

“Tidak mungkin kita tidak kembali berperang sampai akhir. Ini adalah kebijakan saya, seluruh kabinet mendukungnya, seluruh pemerintah mendukungnya, tentara mendukungnya, rakyat mendukungnya – dan itu adalah apa yang akan kami lakukan," tambahnya seperti dikutip dari Sky News, Kamis (30/11/2023).



Kesepakatan gencatan senjata akan berakhir Kamis pukul 7 pagi waktu setempat, kecuali upaya untuk memperpanjangnya kembali berhasil disepakati pada menit-menit akhir, dengan kepala Pasukan Pertahanan Israel mengklaim telah "menyetujui rencana pertempuran" mengenai tahap selanjutnya dari operasinya melawan Hamas.

Upaya untuk kembal memperpanjang gencatan senjata terus dilakukan sejumlah pihak. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dilaporkan telah tiba di Tel Aviv untuk membahas perpanjangan gencatan senjata sementara dan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Dua pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan terus berlanjut mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata, yang dijadwalkan berakhir pada Kamis pagi waktu setempat, namun belum ada kesepakatan yang dicapai.



Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan bahwa tidak mungkin memperpanjang gencatan senjata tanpa komitmen untuk membebaskan semua perempuan dan anak-anak yang disandera. Pejabat itu mengatakan Israel yakin militan masih menahan cukup banyak perempuan dan anak-anak untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hingga tiga hari.

Seorang pejabat Palestina mengatakan para perunding sedang mempertimbangkan apakah laki-laki Israel akan dibebaskan dengan persyaratan yang berbeda dari pertukaran tiga tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang berlaku bagi perempuan dan anak-anak.

“Qatar tetap berharap kemajuan yang dicapai dalam beberapa hari terakhir dapat dipertahankan, dan perpanjangan lebih lanjut dari perjanjian jeda kemanusiaan dapat dicapai,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ansari dalam pernyataannya.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)