Akbar Tanjung Sebut Ketua Umum Golkar Mengerucut ke Airlangga

Minggu, 03 Desember 2017 - 21:58 WIB
Akbar Tanjung Sebut Ketua Umum Golkar Mengerucut ke Airlangga
Akbar Tanjung Sebut Ketua Umum Golkar Mengerucut ke Airlangga
A A A
YOGYAKARTA - Nama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto makin menguat dalam suksesi Ketua Umum Golkar. Tokoh senior Golkar, Akbar Tanjung menyebut sosok ketua umum pengganti Setya Novanto telah mengerucut ke figur Airlangga Hartarto.

"Info terakhir ada 31 DPD dan semuanya dukung munas, tokoh-tokoh, Tri Karya, Kosgoro, MKRG, Soksi semuanya mengerucut pada figur Airlangga Hartato," tegas mantan Ketum Golkar ini sesaat sebelum menjadi pembicara dalam acara Diskusi Kader di Gandung Pardiman Center (GPC), Imogiri, Bantul, Minggu (3/11/2017).

Menurut Akbar, lulusan UGM ini memiliki pengalaman panjang sebagai kader Golkar termasuk pengalaman menjadi anggota DPR dan pimpinan komisi. Menurutnya komitmen Airlangga kepada Golkar bagus, penampilannya low profile, substansi yang disampaikan bernilai.

"Mengerucut ke sosok dia sudah tepat. Saya kenal secara pribadi, orangtuanya saya juga kenal. Dulu saat munas di Bali saya juga dukung dia meski kemudian kalah," terangnya.

Lebih jauh Akbar Tanjung menyebut, saat ini trend suara Golkar terus mengalami penurunan. Mau tidak mau Golkar harus melakukan perubahan, termasuk perubahan kepemimpinan.

Apalagi situasi yang dihadapi Setya Novanto dari sisi hukum semakin sulit. Menurut Akbar saat ini sudah ada 31 DPD yang menuntut digelarnya munaslub pada pertenghan Desember ini.

"Saya pada 1998 dulu juga terpilih dalam forum musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Ini momen yang akan digunakan kita sudah komunikasi dengan DPD," tegasnya.

Sementara itu Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut munaslub merupakan kebutuhan organisasi lantaran Golkar saat ini tengah dilanda penurunan elektabilitas dan sentimen negatif yang luar biasa akibat kasus yang menimpa ketua umumnya.

Lebih lanjut Kang Dedi sapaan akrab Dedi Mulyadi, rencanannya munaslub akan digelar pada 16 hingga 17 Desember 2017 mendtang. Surat usulan munaslub yang ditandatangani oleh 31 DPD tingkat 1 dan DPD tingkat II akan diantar bersama-sama ke DPP pada Rabu (6/12) mendatang.

"Munaslub tak perlu lagi tunggu praperadilan. Harus bedakan proses hukum dan politik," tegasnya.

Menurutnya munaslub adalah kebutuhan organisasi yang terkait dengan proses politik. Dedi mengimbau perubahan jangan sampai kehilangan momentum karena hal itu tidak ada artinya jika momentum terlewatkan.

"Kalau momentum terlewatkan tak ada artinya. Momentum itu penting dalam politik. Saat ini publik menunggu perubahan Golkar," tegasnya.

Sementara itu, Ketu Dewan Pertimbangan Partai Golkar DIY Gandung Pardiman kembali menegaskan kesiapan DIY sebagai tuan rumah munas. Gandung juga mengusulkan Dedi Mulyadi bisa menjadi salah satu kandidat Sekjen.

"Pak Dedi tokoh masa depan. Cocok jadi Sekjen," tegasnya.

Senada dengan Gandung, Ketua DPD Golkar DIY Haryadi Suyuti juga mengaku siap jika DIY ditunjuk sebagai tuan rumah Munaslub. Menurut Haryadi, Golkar DIY juga mendukung perubahan.

"Hasil rapat pleno kita jelas. Kita dukung perubahan," tegas Wali Kota Yogyakarta ini.

Sementara itu diskusi dihadiri oleh ratusan kader Golkar. Hadir sebagai pembicara Akbar Tanjung, Dedi Mulyadi dan Haryadi Suyuti. Sebelum diskusi juga dilakukan pelantikan Dewan Pertimbangan DPD Golkar DIY.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5019 seconds (0.1#10.140)