Mike Tyson Menyebutku Petinju Kulit Putih Paling Tangguh di Dunia

Kamis, 23 November 2023 - 07:48 WIB
loading...
Mike Tyson Menyebutku Petinju Kulit Putih Paling Tangguh di Dunia
Mike Tyson Menyebutku Petinju Kulit Putih Paling Tangguh di Dunia/The Sun
A A A
'' Mike Tyson menyebut aku petinju kulit putih paling tangguh di dunia, namun impian tinjuku mati. Aku bangkrut dan hampir dibunuh oleh geng parang.''

Kalimat itu meluncur dari bibir Joe Egan, seorang pria tinggi besar yang berubah dari petinju menjadi pemilik pub, narapidana dan bintang film - dan kehilangan tunangannya dari Michael Flatley di titik karier terendahnya. Melangkah ke atas ring, Joe Egan yang berusia 17 tahun berdiri tegak saat pukulan demi pukulan menghujani dirinya dari lawan tandingnya yang ganas, Mike Tyson.



Ini adalah awal dari persahabatan seumur hidup - dan karier tinju yang menjanjikan - dengan sang juara kelas berat, yang menjuluki petinju Irlandia itu sebagai "orang kulit putih paling tangguh di planet ini". Namun setelah 80 kemenangan dalam pertandingan Sarung Tangan Emas AS dan tujuh gelar Irlandia, impian Joe dibuyarkan oleh kecelakaan mobil yang mengerikan, yang membuatnya terpuruk dan ditembak dua kali dalam serangan geng, dituduh melakukan percobaan pembunuhan, dan dipenjara karena mengirim mobil curian ke luar negeri.

Kini 'Big' Joe, yang kembali bertinju di usia 38 tahun dan membintangi film Hollywood, bercerita kepada The Sun tentang kehidupannya yang luar biasa - mulai dari dirundung di sekolah hingga kehilangan kekasihnya karena Michael Flatley. Sementara hanya sedikit orang yang mau berurusan dengan pria bertinggi badan 6 kaki 1 inci ini sekarang, Joe - anak tertua dari tujuh bersaudara - sering diintimidasi oleh anak-anak yang lebih tua di daerah pinggiran Ringsend, Dublin, dan di Inggris, di mana ayahnya pindah untuk mencari pekerjaan.

"Ketika saya berusia tujuh atau delapan tahun, saya menerima Komuni Kudus, dan dua anak laki-laki pengganggu, yang berusia 15 atau 16 tahun, mencoba mengambil medali Komuni saya," katanya.

"Saya memegangnya dan dua gigi depan saya rontok. Ketika saya dirundung, itu adalah kekerasan fisik, dan ketika lengan Anda patah atau hidung Anda patah, para dokter akan mengatakan 'Ini akan sembuh dalam seminggu'. Selama bertahun-tahun bertinju, saya hanya pernah mengalami satu gigi tanggal. Ring tinju benar-benar menjadi tempat yang aman bagi saya, dibandingkan dengan tahun-tahun perundungan."

Ayah Joe mendorongnya berkarier di ring saat ia masih kecil dan dalam pertarungan pertamanya, pada usia 12 tahun, ia diadu dengan calon juara kelas menengah Steve Collins. Menurutnya dia menghantam saya hingga hancur, benar-benar menghantam saya. Saya kalah dalam hal poin, namun saya telah berjuang keras."



Pada usia 17 tahun, ia pergi ke Amerika Serikat untuk berlatih bersama Tim Tinju Irlandia dan bertemu dengan juara kelas berat Floyd Patterson yang memintanya untuk tetap tinggal di Amerika Serikat sebagai rekan tanding untuk harapan baru kelas berat, Mike Tyson.

Pasangan ini - yang tetap berteman dekat selama 40 tahun - terikat oleh pengalaman mereka saat diintimidasi, berbagi ring selama lebih dari dua tahun dan tinggal bersama di Catskill Gym di New York. Tyson memberinya gelar "orang terkuat" setelah sesi sparring pertama mereka, ketika ia menjadi petarung keempat di atas ring dan satu-satunya yang tetap berdiri setelah tiga menit.

"Jika Anda ingin dihajar, sebaiknya Anda dihajar oleh yang terbaik," kata Joe. "Saya pernah dihajar oleh Mike Tyson dan saya pernah dihajar oleh Lennox Lewis saat bertarung dengannya pada tahun 1985. Merupakan suatu kehormatan untuk berbagi ring dengan mereka berdua dan merupakan suatu kehormatan untuk mengatakan bahwa Mike Tyson telah menjadi teman dekat saya selama 40 tahun.
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2480 seconds (0.1#10.140)