Jika Tak Ditangkal, Hoax dan Adu Domba Akan Rusak Peradaban

Rabu, 15 November 2017 - 12:59 WIB
Jika Tak Ditangkal, Hoax dan Adu Domba Akan Rusak Peradaban
Jika Tak Ditangkal, Hoax dan Adu Domba Akan Rusak Peradaban
A A A
JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi (TI), termasuk sosial media berjalan begitu pesat dan tidak dapat terelakkan.

Pada satu sisi kondisi tersebut berefek positif. Namun di sisi lain kondisi tersebut dimanfatkan oleh kelompok radikal untuk memecah belah persatuan dan membuat gaduh di masyarakat, dengan ujaran kebencian (hate speech), fitnah, berita bohong (hoax).

Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra mengungkapkan gejala adu domba memang ada terutama di media sosial. Itu ditandai dengan banyak sekali hoax yang isinya mengadu domba, memecah belah, menyebar fitnah.

“Saya kira kita semua yang memegang gadget harus hati – hati, kalau ada berita yang ganjil maka jangan serta merta langsung diviralkan, karena jika diviralkan maka akan merusak karena itulah yang diharapkan oleh yang membuat berita adu domba tersebut,” ungkap Azyumardi, Selasa 14 November 2017.

Dia mengungkapkan, masyarakat harus dapat mengenali mana berita hoax dan berita adu domba. Misalnya. berita yang didapat dari media mainstream, jangan langsung diterima apalagi langsung diviralkan.

Untuk itu, kata dia, siapa pun harus melakukan pengecekan ulang terhadap berita yang dirasa tidak masuk akal tentang pejabat, lembaga maupun institusi tertentu.

Menurut dia, berita adu domba yang beredar di media sangat berbahaya dapat memecah belah antarperorangan, antarkelompok, institusi bahkan masyarakat dengan pemerintah.

Dia mengatakan, jika tidak ditangkal, berita hoax dan adu domba j akan menyebabkan kehancuran suatu peradaban, terlebih jika adu domba dibungkus menggunakan ayat dan hadits untuk melakukan pembenaran atas apa yang dilakukan.

Oleh karena itu jika terdapat berita adu domba yang dibungkus dengan ayat ataupun hadist, kata dia, bertanyalah kepada kiai atau ulama.

Menurut dia, semakin deras arus informasi, sulit sekali membedakan mana yang benar dan hoax, terlebih dibungkus dengan agama.

Oleh karena itu, kata dia, anak-anak muda saat ini harus diberikan pemahaman bagaimana bermedia sosial yang benar dan sehat. Berikan panduan dan parameter sehingga mereka tahu mana berita hoax dan adu domba.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5487 seconds (0.1#10.140)