Jerman Ingin Tahu Pola Penanganan Terorisme di Indonesia

Senin, 23 Oktober 2017 - 14:09 WIB
Jerman Ingin Tahu Pola Penanganan Terorisme di Indonesia
Jerman Ingin Tahu Pola Penanganan Terorisme di Indonesia
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius telah melakukan lawatan ke Jerman, Kamis 19 Oktober 2017.

Lawatan tersebut memenuhi undangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jerman untuk memberikan penjelasan kepada instansi pemerintahan di Jerman mengenai upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam menangani radikalisme dan terorisme.

“Mereka ingin tahu mengenai bagaimana pengalaman kita selama ini dalam menanggulangi terorisme termasuk diantaranya mengenai tantangan dari FTF (Foreign Terrorist Fighter),” ujar Suhardi usai melakukan pertemuan tersebut di Kantor The Federal Criminal Police Office of Germany (Bundeskriminalamt/BKA), Wiesbaden, Jerman dalam keterangan pers BNPT kepada SINDOnews.

Suhardi menjelaskan instansi Pemerintah Jerman yang hadir menerima penjelasan darinya di antaranya Federal Ministry of the Interior (Kementerian Dalam Negeri Jerman), Federal Foreign Office (Kementerian Luar Negeri Jerman), Bundeskriminalamt/BKA Germany, serta LSM BAHIRA Advice Centre.

Kepada instansi Pemerintah Jerman, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini menyampaikan pentingnya upaya untuk menyeimbangkan antara penggunaan pola hard approach (pendekatan keras) dan soft approach (pendekatan lunak) dalam penanggulangan terorisme.

“Terlebih dalam soft approach Indonesia relatif berhasil dalam program deradikalisasi, di mana teroris yang telah menjalani masa hukuman dari sebanyak 560 orang hanya tiga orang yang kembali melakukan tindakan terorisme,” ujar mantan Kapolda Jabar ini.

Dia menjelaskan, program kontra-radikalisasi yang dilakukan BNPT, yakni menggandeng unsur masyarakat termasuk pemuda, netizen dan juga mantan aktivis teroris untuk melakukan counter narative telah menjadi program unggulan nasional.

“Ini juga berjalan efektif,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini.

Menanggapi penjelasan Kepala BNPT, Vice President of the Bundeskriminalamt, Peter Henzler mengungkapkan ketertarikan untuk mempelajari lebih intensif dengan melalui kunjungan balasan dalam waktu dekat.

“Kebijakan BNPT sangat komprehensif dan kami berminat untuk melihat secara langsung implementasi kebijakan yang dilakukan BNPT khususnya mengenai pendekatan soft approach itu,” ujar Peter Henzler kepada Kepala BNPT

Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT didampingi Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris, dan Kasubdit Amerika Eropa, Wandi Andrianto Syamsu.

Ikut serta dalam delegasi Indonesia tersebut, Direktur Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Irfan Abubakar.

Turut juga mendampingi Kepala BNPT dan rombongan selama berada di Jerman, Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Fauzi Bowo beserta staf Kedubes RI di Jerman.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5160 seconds (0.1#10.140)