Politikus PDIP: Jokowi dan Prabowo Paling Pantas Tampil di 2019

Senin, 23 Oktober 2017 - 09:35 WIB
Politikus PDIP: Jokowi dan Prabowo Paling Pantas Tampil di 2019
Politikus PDIP: Jokowi dan Prabowo Paling Pantas Tampil di 2019
A A A
JAKARTA - Survei Roda Tiga Konsultan (RTK) menyebut posisi Joko Widodo dinilai belum aman untuk memenangi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Elektabilitas mantan Wali Kota Solo itu dinilai masih di bawah 50%. Salah satunya karena kebijakan Jokowi yang menerbitkan Perppu Ormas, dan persoalan lapangan pekerjaan.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menganggap penilaian tersebut sebagai cambuk penyemangat. "Hal-hal yang dinilai kurang, menjadi cambuk untuk melangkah ke depan," ujar Aria Bima dalam acara konferensi pers bertajuk Survei Nasional Opini Publik Kepemimpinan Nasional dan Kinerja Pemerintah, di Jakarta, Minggu 22 Oktober 2017.

Bima berharap berbagai kelebihan tidak akan membuat Jokowi dan partai pendukung terlena. Misalnya, keberhasilan Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla dalam pembangunan infrastruktur, program-program prokerakyatan, dan performa Jokowi yang natural dan populis.

Dia mengatakan menghargai hasil survei dan persepsi yang muncul dari sebuah survei. Namun PDIP, kata Bima memiliki platform yang senantiasa mengedepankan realitas, yakni mendengarkan aspirasi suara masyarakat

Aria mengatakan, terpenting saat ini bekerja sebaik-baiknya. Kerja yang berpegangan pada komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan UUD 1945. "Saat ini kerja dulu," katanya.

Kendati demikian Bima mengakui dua figur yang paling pantas berkompetisi di Pilpres 2019 adalah Jokowi dan Prabowo Subianto.

Mengacu berbagai hasil survei yang muncul, Aria menilai belum ada alternatif lain calon presiden 2019 di luar nama Jokowi dan Prabowo. Kendati demikian Aria menilai kedua figur tersebut bukan pada posisi bertanding atau berkompetisi, melainkan berlomba.

Dia melihat keduanya memiliki kedekatan membangun dan mengonsolidasikan kehidupan demokrasi di Indonesia. "Bukan bertanding, melainkan berlomba," ujar Aria.

Bima juga menambahkan menangi Pilpres 2019 bukan satu-satunya tujuan. Terpenting adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur secara merata, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan daya saing industri, perkebunan dan pertanian secara global.

Bima juga berharap kemampuan publik relation pemerintah menjelaskan kepada masyarakat terkait keberhasilan perlu juga ditingkatkan. "Hal itu juga berpengaruh pada popularitas dan elektabilitas," ucapnya.

Sementara itu, politikus Partai Demokrat Didi Mukhrianto mengatakan, tugas Presiden memang harus mendengar aspirasi masyarakat dan konsen bekerja.

Menurut dia, Presiden harus menjalankan amanah rakyat, melaksanakan pemerintahan dengan baik dalam rangka memenuhi janji sesuai visi misinya. "Tugas Presiden memang bekerja, bukan memikirkan pertarungan untuk menang di kemudian hari," ujarnya.

Dalam survei Roda Tiga Konsultan yang menghadapkan atau head to head Jokowi versus Prabowo, elektabilitas Jokowi unggul dengan raihan 43,3%. Sementara Prabowo sebanyak 29,3%.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6729 seconds (0.1#10.140)