Di Pameran Ini Orang Tua Bisa Merencanakan Pendidikan Anak

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 11:36 WIB
Di Pameran Ini Orang Tua Bisa Merencanakan Pendidikan Anak
Di Pameran Ini Orang Tua Bisa Merencanakan Pendidikan Anak
A A A
JAKARTA - Bagaimana orang tua bisa menyiapkan bekal untuk anak-anak mereka secara lebih baik? Salah satu bekal utama yang harus dipersiapkan tentu saja pendidikan. Namun, tidak semua orang mampu memberi bekal tersebut secara maksimal karena kendala dana.

Persoalan ini yang ingin dipecahkan PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) bekerja sama dengan KORAN SINDO dan SINDOnews lewat Sun Life Edufair 2017. Dalam pameran edukatif tahunan tersebut, masyarakat bisa mendapatkan informasi komprehensif seputar kebutuhan pendidikan anak, termasuk membantu para orang tua Indonesia dalam perencanaan pendidikan anak-anak mereka.

Presiden Direktur Sun Life Indonesia Elin Waty mengatakan, Sun Life Edufair 2017 merupakan bentuk komitmen untuk membangun generasi Indonesia yang lebih baik. "Kami sebagai pelaku industri sangat senang bisa membantu dalam perencanaan keuangan, karena di sini kami melihat ada dinamika baru dan harus diantisipasi orang tua karena besarnya dana pendidikan yang kian membesar," katanya dalam acara Sun Life Edufair 2017 yang digelar di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (20/10/2017).

Elin memahami keluarga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama karena merupakan langkah awal dalam meraih kesuksesan anak. Nah, dengan pemahaman perencanaan keuangan, orang tua akan mampu memanajemen keuangan secara matang, termasuk untuk pengalokasian dana pendidikan.

Sebagai pelaku industri yang memiliki pengalaman panjang, pihaknya melihat ada dinamika baru dalam dunia pendidikan. Adanya perubahan ini harus diantisipasi oleh orang tua karena berimplikasi pada dana pendidikan. Karena itu, Elin kembali menekankan pentingnya orang tua memahami tentang rencana pendidikan anak, salah satunya mengenai pentingnya asuransi. Sayangnya, tingkat penetrasi asuransi pendidikan masih rendah.

"Oleh karena itu diperlukan edukasi seperti yang digelar di Edufair ini untuk perencanaan pendidikan anak. Orang tua bisa konsultasi dengan ahli perencanaan keuangan untuk menyiapkan rencana jangka panjang," terangnya.

(Lihat keseruannya di sini: Pengunjung Padati Gelaran Sun Life Edufair 2017 di Mal Kota Kasablanka )
(Atau di sini: 25 Sekolah Terbaik di Jabotabek Bertemu di Sun Life Edufair 2017 )
(Lihat juga di sini: Sun Life Edufair 2017 Resmi Dibuka )

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise sangat mendukung perencanaan pendidikan anak yang baik sejak dini. Termasuk di dalamnya perencanaan keuangan untuk pendidikan anak ke depan. Selain itu, setelah konvensi hak anak ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo, maka pemerintah juga berkomitmen untuk melindungi anak dari kekerasan, termasuk kekerasan yang terjadi di sekolah.

"Baik itu kekerasan fisik maupun psikis," imbuhnya. Karena itu, pemerintah berkepentingan untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap anak. Namun, tentu saja, hal ini tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah tetapi perlu kerja sama dengan semua masyarakat. Untuk itu, Yohana mengajak para guru untuk bisa menjadikan sekolah sebagai tempat yang ramah anak.

"Hal ini akan terus kami kampanyekan terus menerus karena sampai saat ini masih banyak juga guru-guru kita yang belum tahu tentang perlindungan anak. Apalagi, di rumah juga masih sering terjadi kekerasan terhadap anak. Karena itu, kita sangat mendukung upaya literasi kepada masyarakat, tidak hanya mengenai literasi keuangan tetapi juga menyangkut hak anak dan kekerasan terhadap anak," paparnya.

Deputi Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito mengatakan, OJK mendorong acara seperti ini mengingat tingkat pemahaman masyarakat Indonesia tentang keuangan masih rendah. Dia mengungkapkan hanya 29,7% masyarakat yang terliterasi dengan baik. Padahal, ada 67,8% masyarakat Indonesia yang menggunakan produk dan layanan keuangan.

"Ini yang sering kali karena tidak paham maka ketipu sama yang investasi bodong," jelasnya. Untuk menggerakkan literasi keuangan sejak dini, katanya, OJK sudah bekerja sama dengan Kemendikbud, salah satunya melalui penyusunan buku yang sudah dibagikan ke sekolah-sekolah.

Dia menjelaskan, jika tidak paham jasa keuangan sejak dini maka risikonya sangat besar, terutama ibu dan anak harus memahami mengalokasikan pendapatan suami dan istrinya agar keuangan keluarga produktif untuk anak dan generasi selanjutnya. Sosialisasi secara masif akan dilakukan agar tidak ada lagi masyarakat yang tertipu jasa investasi palsu.

Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Wowon Widaryat menyatakan apresiasinya atas acara Sun Life Edufair 2017. Hal ini menunjukkan kesadaran bahwa masalah pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Dia juga menekankan pentingnya pemahaman orang tua akan perencanaan pendidikan.

Pihak Kemendikbud sendiri juga memberikan ilmu literasi keuangan, salah satunya melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). "Kita tidak hanya beri uang, tapi juga edukasi bagaimana cara mengolah uang yang diberikan," katanya.

Adapun Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Pung Purwanto mengatakan, pendidikan adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Dia pun bangga korporasi seperti Sun Life memberi perhatian terhadap pendidikan.

"Sementara pemerintah juga ada tanggung jawab sebagai mana amanah konstitusi. Lalu, tentu saja media juga mempunyai kewajiban untuk membuat dunia pendidikan menjadi lebih baik," ujar dia.

Pung mengatakan, perubahan datang lebih cepat daripada yang diduga. Oleh karena itu, pola pendidikan anak harus disamakan dengan talenta dan kecerdasan anak serta perubahan zaman itu. "Oleh karena itu, KORAN SINDO sebagai media mempunyai pandangan sama dengan Sun Life dan pemerintah bahwa pendidikan harus cepat mengikuti perkembangan zaman. Edufair adalah upaya untuk berikan edukasi pada sekolah, orang tua, dan masyarakat bahwa pendidikan adalah satu investasi jangka panjang yang harus dipikirkan dari sekarang. Pola pendidikan lama harus diperbarui dengan cepat," katanya.

Pung mengungkapkan, ke depan KORAN SINDO akan mengembangkan pameran pendidikan seperti ini yang diselenggarakan di daerah, terutama di wilayah yang tidak terjangkau, sebab dia memandang pendidikan ini adalah hal yang mulia. Apalagi, persaingan antar bangsa sudah luar bisa ketat sehingga tidak ada kata lain kecuali semua pihak harus peduli terhadap pendidikan hingga pelosok Nusantara.

Sun Life Edufair 2017 berlangsung tiga hari, 20-22 Oktober 2017. Acara ini juga mempertemukan 20 sekolah formal dan 5 sekolah nonformal. Dalam ajang tersebut, Sun Life berkesempatan meluncurkan portal informasi Bright Education. Di antara fitur-fitur yang terdapat dalam portal tersebut adalah adanya informasi lokasi sekolah, kurikulum, fasilitas dilingkungan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam portal tersebut, juga ada fitur perbandingan atau komparasi sehingga orang tua bisa membandingkan sekolah yang diminati dengan mudah, memilih tingkat pendidikan, lokasi, nama sekolah, dan mengisi data pribadi. Kemudian, akan keluar hasil perbandingan secara lengkap yang membantu orang tua menentukan pilihan sekolah yang sesuai.

Selanjutnya, fitur kalkulator untuk membantu orang tua memproyeksikan dana pendidikan yang dibutuhkan serta menyusun perencanaan keuangan sejak dini. Dana Fitur Artikel yakni sajian berbagai informasi dan tips menarik seputar dunia pendidikan, anak, dan perencanaan keuangan.

Sun Life Edufair 2017 juga diisi dengan aneka acara lain seperti lomba mewarnai yang diikuti 20 sekolah, sejumlah game, dan wahana bermain yang dikhususkan anak-anak.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7746 seconds (0.1#10.140)