Analis Intelijen: Wajar Kepala BIN Bahas Keamanan Papua

Selasa, 19 September 2017 - 15:35 WIB
Analis Intelijen: Wajar Kepala BIN Bahas Keamanan Papua
Analis Intelijen: Wajar Kepala BIN Bahas Keamanan Papua
A A A
JAKARTA - Pertemuan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dinilai wajar. Sebagai Kepala Badan Intelijen, dinamika wilayah di Papua penting untuk selalu dipantau.

"Saya kira itu sesuatu yang wajar. Biasa biasa saja seorang Kepala BIN bertemu Gubernur. Adalah hal yang lazim dan tidak melanggar aturan apapun, " ujar Analis Intelijen Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib di Jakarta, Selasa (19/9/2017). (Baca juga: Pertemuan Kepala BIN, Kapolri, dan Gubernur Papua Bahas Keamanan )

Menurut dia, wilayah Papua menjadi prioritas pantauan keamanan karena jadi barometer penting situasi Tanah Air. Untuk itu, Papua harus selalu kondusif, apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sangat memperhatikan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat Papua, misalnya dengan pembangunan jalan trans Papua, pasar dan infrastruktur.

"Harga bensin juga diupayakan sama dengan di pulau lain. Jadi Papua ini memang spesial. Selain itu, Papua juga selalu disorot oleh masyarakat internasional makanya harus aman. Jadi wajar saja Kepala BIN menerima kunjungan Gubernur," ujarnya.

Coordinator Executive Indonesian Intelligence Institute ini menilai tugas utama intelijen adalah menghindari pendadakan strategis dalam bidang keamanan. "Seorang Gubernur pasti punya data wilayah. Dia orang asli Papua dan Kepala BIN wajar mendengarnya langsung dari sumber pertama, " katanya.

Ridlwan menambahkan, kehadiran mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw juga tidak perlu dipersoalkan. "Sangat wajar karena Paulus mantan Kapolda Papua, dia baru saja pindah ke Sumut dan tentu data-data Papua dia masih kuasai, " katanya.

Ridlwan meyakini pertemuan itu adalah silaturahmi biasa. "Ada foto-foto, ada senyum senyum, wajar saja itu. Suasananya santai, kelihatan di foto itu, " katanya.

Dia menganggap aneh jika pertemuan itu dianggap politis. Ridlwan bahkan melihat ada kejanggalan dalam broadcast yang beredar di publik yang seolah-olah hanya menyerang Kepala BIN. Padahal di forum juga ada pihak lain yang hadir.

"Ini ada semacam intensi tidak baik ke Kepala BIN karena memojokkan Kepala BIN padahal di dalam acara itu ada pihak lain juga yang hadir."ujarnya.

Dia menganggap berlebihan jika pertemuan itu diseret ke wilayah politik dan seolah-olah dimainkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politis dengan tujuan mengganggu pemerintahan.

"Pertemuan Kepala BIN, Kapolri, dan Gubernur Papua akan berdampak positif bagi masyarakat Papua. Tentu yang kita harapkan Indonesia damai, dari Aceh hingga Papua," ujarnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9759 seconds (0.1#10.140)