Pemecatan Tak Sesuai Prosedur, Ahmad Doli Merasa Masih Kader Golkar

Jum'at, 08 September 2017 - 15:39 WIB
Pemecatan Tak Sesuai Prosedur, Ahmad Doli Merasa Masih Kader Golkar
Pemecatan Tak Sesuai Prosedur, Ahmad Doli Merasa Masih Kader Golkar
A A A
JAKARTA - Ahmad Doli Kurnia merasa masih sebagai kader Partai Golkar. Sebab, Doli menilai keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang memecatnya dari partai berlambang pohon beringin itu tidak sesuai prosedur.

"Karena pemecatan itu saya menganggap tidak sesuai dengan prosedur, saya menganggap itu cacat, saya merasa saya masih anggota Partai Golkar untuk tetap berjuang supaya Partai Golkar ini bisa selamat," ujar Doli di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Lagipula, kata Doli, dirinya diberikan hak pembelaan diri oleh DPP Partai Golkar atas pemecatan itu, sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.

Doli mengatakan, pemecatannya dari Partai Golkar diumumkan pada Rabu 30 Agustus 2017 oleh Sekretaris Jenderal partai itu, Idrus Marham. "Saya terima suratnya tanggal 2 September 2017," ujar Doli.

Doli menambahkan, surat pemecatannya dari Partai Golkar ditandatangi pengurus DPP pada Selasa 2‎9 Agustus 2017. "Kalau katanya sudah prosedur, kita tidak pernah dipanggil, tidak pernah ada dialog," katanya.

Justru, lanjut Doli, kedatangannya bersama Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ke Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa 25 Juli 2017 dihadang sejumlah aparat Kepolisian bersenjata laras panjang. "Kemudian, surat baru satu kali saya terima, harusnya kalau sesuai prosedur, peringatan pertama, kedua, dan ketiga," ungkapnya.

Selain itu, Doli mengatakan, dari tanggal 23 Agustus hingga 29 Agustus 2017 tidak ada rapat apapun di Kantor DPP Partai Golkar. "Jadi, saya ini diputuskan di mana dipecat? Di rapat apa?" ucapnya.

Maka itu, dia curiga bahwa pemecatannya dari Partai Golkar merupakan keputusan sepihak Ketua Umumnya, Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham. "Pertanyaannya, apa partai ini hanya punya Novanto dan Idrus?" ungkapnya.‎
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2513 seconds (0.1#10.140)