Menko PMK Berikan Penghargaan 40 Karya Inovasi Pelayanan Publik

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 15:03 WIB
Menko PMK Berikan Penghargaan 40 Karya Inovasi Pelayanan Publik
Menko PMK Berikan Penghargaan 40 Karya Inovasi Pelayanan Publik
A A A
SOLO - Sebanyak 40 karya inovasi dalam pelayanan publik oleh instansi pemerintah akan mendapat penghargaan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Acara penganugerahan tersebut akan dilaksanakan di Stadion Manahan Solo, Jumat (25/8) sore ini, bersamaan dengan dibukanya Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental.

Diperkirakan, acara tersebut akan dihadiri oleh 15.000 orang utusan Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah Provinsi (Pemprov), Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot), komunitas warga, dunia usaha, LembagaSwadaya Masyarakat (LSM) dan sejumlah tokoh masyarakat.

Perhelatan tersebut digelar antara lain untuk menandai 2,5 tahun dilaksanakannya Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Dalam gerakan tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang dipimpin Puan Maharani menjadi lokomotifnya (leading sector).

"Gerakan Nasional Revolusi Mental ini memberikan dorongan dan apresiasi terhadap setiap inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujar Menko PMK Puan Maharani.

Dorongan yang dimaksud, menurut Menko PMK, termasuk dukungan dari sisi kebijakan. Adapun beberapa inovasi pelayanan publik yang muncul dalam eksibisi di area PKN Revolusi Mental, antara lain: PELUK MY DARLING (Perawatan Luka Kusta Menyeluruh Dengan Garden Healing) yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah.

Lainnya, Si Jempol (Sistem Informasi Jaringan Elektronik Medik Pasien Online) yang digagas Pemkab Tangerang ; SALEMPANG MERA (Selamatkan Pasien Pasung Melalui Tim Samurai ODGJ) oleh Pemkab Sampang; Mencerdaskan Si Miskin Menjadi Generasi Emas yang dilakukan Pemprov Bali; PANTASI MART (Pusat Pengadaan Fasilitas Sanitasi Masyarakat) yang digulirkan Pemkab Sumedang.

Kemudian PATUH SELAM (Pelayanan Administrasi Terpadu Kelurahan SelatDalam) oleh Pemkab Kapuas; TETAP BERKEMAS (Tetap Lestari Berdayakan Kelompok Masyarakat) yang diselenggarakan Pemkab Hulu Sungai Selatan; IJUS MELON (Ijin Usaha Mikro melalui Online) di Pemkot Semarang; Lorong Sehat (Longset) yang ada di PemkotMakassar; LASITER AMB (Layanan Transportasi TerpaduAngkutan Masyarakat Bintuni) yang diprogramkan Pemkab Bintuni.

PELUK MY DARLING yang diciptakan RSUD Kelet Jepara misalnya melakukan upaya penyembuhan kepada penderita kusta dengan memberdayakan sumber daya alam di sekitar rumah sakit. Artinya, pasien tidak hanya diobati di kamar rumah sakit, tapi dikenalkan dengan lingkungan sekitarnya.

"Melalui cara itu, ternyata pasien-pasien lebih enjoy. Secara psikologis lebih senang dan membantu proses kesembuhan lebih cepat. Dari yang biasanya enam sampai tujuh bulan, menjadi tiga bulan saja," ungkap Puan.

Sementara Pantasi Mart adalah Minimarket sebagai pusat pengadaan fasilitas sanitasi masyarakat yang diketuai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, dengan pelaksana harian, yaitu unsur Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. Manfaat utama dari inovasi tersebut adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai model sarana air minum dan sanitasi, dengan cara pembayaran yang disesuaikan kemampuan.

Sebagai informasi, 40 Inovasi Pelayanan Publik mewakili kombinasi dari kategori, kluster lembaga, dan kewilayahan yang bertujuan kualitas dan keterwakilan. Untuk kategori, indikatornya ialah pelayanan langsung, tata kelola pemerintahan, dan perubahan sosial. Adapun kluster lembaga terdiri dari Kementerian/ Lembaga, Kabupaten, Kota dan BUMN. Sementara untuk kewilayahan terdiri dari Kelompok A (Sumatera, Jawa dan Bali), B (Kalimantan dan Sulawesi) serta C (Maluku, Nusa Tenggara dan Papua).
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3663 seconds (0.1#10.140)