DPR Bakal Minta Polri Periksa Keaslian Rekaman Miryam Haryani

JAKARTA - Video rekaman pemerikaanpenyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadappolitikus Partai Hanura Miryam S Haryani diputarjaksa penuntut umum di sidang kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 14 Agustus 2017.
Menanggapi hal itu,Komisi III DPR akan meminta Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri untuk memeriksa keasilan dari rekaman pemeriksaan terhadap Miryam S Haryani itu.
"Kamiakan memintaLaboratorium Forensik digitalBareskrim Mabes Polri untuk melakukan pemeriksaan atas keaslian rekaman tersebut untuk menghindari rekaman tersebut tanpa editan dan rekayasa," kata KetuaKomisi III DPR Bambang Soesatyo dihubungi wartawan, Selasa (15/8/2017).Pria yang akrab disapa Bamsoet ini curiga bahwa pihak penyidik atau penuntut yang membuat transkrip terkait pemeriksaan Miryam itu. "Karena ada atau banyak kalimat pertanyaan dari penyidik yang bersifat mengarahkan tidak diketik. Tidak mungkin ada jawaban dari Miryam dengan kalimat 'tidak ada Bamsoet pak, tidak ada Bamsoet pak', kalau tidak ada pertanyaan dari penyidik," kata Bamsoet.Selain itu, kata dia, anehnya kualitas rekaman KPK buruk, sehingga banyak yang tidak jelas. "Lebih dari itu kalimat-kalimat yang menyebut nama anggota komisi III bukan dari mulut Miryam, tapi kalimat cerita dari penyidik NB (Novel Baswedan, red) ke penyidik Damanik yang terekam," imbuhnya.Maka itu, dia menilai transkrip pemeriksaan Miryam itu sengaja dibuat tidak secara lengkap dan akurat dari rekaman yang ada. "Dan kelihatan bahwa rekamannya seperti sudah diedit karena sequence pembicaraan yang ada dalam transkrip itu kok loncat-loncat dan kalimat tidak nyambung," ujar politikus Partai Golkar ini.