KPK Tak Ingin Pemeriksaan Ganggu Pemulihan Novel Baswedan

Senin, 14 Agustus 2017 - 12:08 WIB
KPK Tak Ingin Pemeriksaan Ganggu Pemulihan Novel Baswedan
KPK Tak Ingin Pemeriksaan Ganggu Pemulihan Novel Baswedan
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Polri tidak memaksakan pemeriksaan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

KPK tidak ingin pemeriksaan kasus penyiraman air keras akan menganggu persiapan operasi mata kiri Novel yang rencananya dilaksanakan waktu dekat ini.

"KPK akan melakukan koordinasi (dengan Polri) terkait waktu pemeriksaan, " ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan di Gedung KPK Jakarta, Senin (14/8/2017). (Baca juga: Polisi Akan Periksa Novel Baswedan di KBRI Singapura )

Pada 17 Agustus 2017 mendatang Novel akan menjalani operasi mata kiri. Dalam rangka pemulihan penglihatan, mata yang tersiram air keras akan ditanam jaringan gusi dan gigi.

Sebelumnya di Singapura Novel menjalani operasi membran sel mata. Air keras mengakibatkan membran sel plasenta mata kiri Novel terus bergerak.

Selain timbul rasa gatal, pergerakan tak wajar (membran) membuat lapisan luar seperti hendak lepas. Dengan rencana operasi mata kiri, pelaksanaan pemeriksaan oleh Polri berada pada situasi dilematis.

Febri mengatakan, usai operasi Novel harus menjalani masa pemulihan (pascaoperasi) selama dua bulan. "Sebelum operasi Novel harus istirahat serta melakukan beberapa persiapan. Setelah operasi (pemeriksaan) tentu lebih menyulitkan, karena kendala tekhnis, " kata Febri.

KPK, lanjut Febri, berharap pemeriksaan Novel yang berstatus korban tidak menjadi syarat mutlak Polri untuk menemukan atau tidak menemukan pelaku penyiraman air keras.

Di sisi lain, meski tidak formal penyidik Polri sudah pernah memintai keterangan Novel saat yang bersangkutan masih dirawat di Singapura.

Febri menambahkan KPK percaya Polri memiliki tim investigasi yang baik dalam rangka mengungkap pelaku penyiraman air keras. "Apalagi setelah Polri bertemu Presiden diharapkan pelaku penyiraman dalam waktu dekat bisa ditemukan, " ucap Febri.

Novel Baswedan merupakan salah satu penyidik KPK yang diserang orang tak dikenal. Novel tiba tiba disiram air keras. Insiden itu terjadi saat Novel usai menunaikan salat Subuh tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Untuk mengungkap pelaku sekaligus memastikan motif penyiraman, polisi sudah memeriksa 52 orang saksi. Namun sejak peristiwa berlangsung 11 April 2017 lalu, polisi belum juga berhasil menangkap pelaku.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0801 seconds (0.1#10.140)