Pria yang Ditangkap di Serpong Diduga Jaringan ISIS di Filipina

Jum'at, 11 Agustus 2017 - 18:42 WIB
Pria yang Ditangkap di Serpong Diduga Jaringan ISIS di Filipina
Pria yang Ditangkap di Serpong Diduga Jaringan ISIS di Filipina
A A A
TANGERANG - Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap terduga teroris di perumahan elite Melia Grove, Paku Jaya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), saat mengantar anaknya ke sekolah.

Terduga teroris yang bernama Saka Panji Trisno (39) itu ditangkap anggota Densus 88 bersenjata lengkap di depan pintu masuk perumahaan Melia Grove, bersama anaknya yang masih kecil, pukul 06.30 WIB.

Satu jam kemudian, istri dan anak Saka dijemput petugas gabungan dari rumahnya. Mereka lalu dibawa ke Polsek Serpong, bertemu dengan anggota keluarga lainnya.

Setelah seluruh keluarga korban terduga teroris berkumpul, mereka langsung dibawa ke Mako Brimob untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Hingga kini mereka masih berada di dalam tahanan.

Kemudian, petugas Polres Kota Tangsel menggeledah rumah kontrakan di Blok GM I, Nomor 25, RT 03/23, Paku Jaya. Dalam penggeledahan itu, petugas menemukan berbagai dokumen.

Mulai dari satu unit laptop, satu unit CPU, satu HP LG, buku-buku jihad, satu buah alat perekam suara, satu buah tab tablet merk Samsung, dan satu CD yang berisi tentang kompilasi jihad perjuangan Nazid.

Kemudian, ada satu buku agenda, satu buah sajam jenis badik, satu buah papan sasaran anak panah, satu buah hard disk, dan dokumen sebanyak empat kardus besar.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengatakan, terduga teroris Serpong ditangkap karena diduga terlibat pendanaan jaringan ISIS di Indonesia.

"Saka Panji Trisno ini diduga melakukan pendanaan kepada orang-orang yang hendak berjihad ke Filipina dan Suriah untuk melakukan jihad," kata Martinus kepada wartawan, Jumat (11/8/2017).

Sementara itu, berdasarkan pengamatan langsung di Melia Grove, tampak petugas kepolisian bersenjata laras panjang dari Polres Kota Tangsel melakukan penjagaan di akses masuk menuju perumahan.

Ketua RW 23 Candra menambahkan, Saka sudah delapan bulan tinggal mengontrak di lingkungannya. Dia tinggal mengontrak di rumah milik Doni Wahyudi. Di sana, dia tinggal bersama istri dan dua anaknya.

"Namanya Saka Panji Trisno. Dia bekerja sebagai wiraswasta pembuatan interior bangunan. Dia mengontrak per tahun, tapi baru delapan bulan tinggal. Interaksi dengan warga cukup baik," ungkap Doni.

Menurut dia, sehari-hari tingkah Saka Panji tidak ada yang mencurigakan. Sikap dan penampilannya juga biasa saja. Dia memelihara jenggot dan aktif di pengajian musala dalam kompleks tersebut.

Istrinya juga tampil sangat biasa. Tidak mamakai cadar dan sikapnya terhadap masyarakat juga terbuka. Dia tampil memakai jilbab syari, dan anak-anaknya juga berbaur main dengan tetangga.

"Saat tahu keluarga itu ditangkap Densus 88 saya sangat kaget dan tidak pernah menyangka. Sebab biasanya terduga teroris tinggalnya di perkampungan, dan bukan di perumahan elite," ungkapnya. (Baca juga: Kronologi Penangkapan Teroris di Perumahan Elite Serpong, Tangerang )

Husen, Koordinator Keamanan Melia Grove menambahkan, saat penangkapan dilakukan, dirinya sedang berada di pos jaga. Saat itu, seperti biasa Saka Panji mengantar anaknya pergi ke sekolah.

"Sekira pukul 06.30 WIB, saat mengantar anaknya sekolah dia dicegat Densus 88 yang langsung membawanya. Anaknya juga ikut di bawa. Kejadiannya persis ada di sini," terang Husen, seraya menunjuk.

Sebelum dilakukan penangkapan, dirinya memang melihat ada anggota Densus 88 yang melakukan pengintaian, sejak Kamis 10 Agustus 2017. Setelah dirasa aman, petugas baru melakukan penindakan.

"Penangkapan dilakukan dengan lebih dahulu dilakukan pengintaian, sejak Kamis 10 Agustus 2017 oleh petugas gabungan dari Densus 88 dan anggota Polres Kota Tangsel," sambung Husen lagi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP A Alexander yang memimpin penggerebekan ke rumah terduga teroris tersebut enggan memberikan keterangan secara langsung kepada rekan media.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4500 seconds (0.1#10.140)