Pengamat Militer Ini Beri Alternatif Soal Beli Pesawat Tempur

Rabu, 09 Agustus 2017 - 12:21 WIB
Pengamat Militer Ini Beri Alternatif Soal Beli Pesawat Tempur
Pengamat Militer Ini Beri Alternatif Soal Beli Pesawat Tempur
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) memastikan pembelian 11 pesawat tempur multi role Sukhoi Su-35 dari Rusia, dilakukan melalui mekanisme imbal dagang atau barter komoditas produk ekspor strategis.

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan, barter komoditas dengan peralatan militer merupakan cabang ilmu ekonomi internasional dalam konteks ekonomi pertahanan.

"Prinsipnya adalah saling menguntungkan kedua belah pihak. Faktor penting yang patut diperhatikan adalah, tahapan barter karena spesifikasi keduanya yang berbeda," ujarnya, Rabu (09/8/2017).

Menurut wanita yang akrab disapa Nuning, tahapan barter harus disusun sesuai skema tahapan pengadaan peralatan militer yang membedakan antara acquisition dengan procurement.

(Baca juga: Kapal Selam KRI Nagapasa Andalan Baru Jaga Perairan Indonesia)

Di mana kata Nuning, skema tahapan pengadaan komoditas harus mengikuti skema tahapan pengadaan peralatan militer. Dengan demikian, skema tahapan pengadaan Sukhoi 35 menjadi acuan skema tahapan pengadaan komoditas.

"Intinya, Sukhoi 35 datang dulu di Indonesia, baru kopi bisa diekspor ke Rusia. Barter harus resiprokal tapi komoditas yang ikuti peralatan militer. Jangan sampai komoditas sudah dikirim tapi peralatan militer tidak datang atau datang sebagian saja," ujar mantan anggota komisi I DPR ini.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4004 seconds (0.1#10.140)