Jamaah Haji Indonesia Antusias Ikuti Ziarah Situs Islam

MADINAH - Jamaah haji Indonesia menyambut antusias paket ziarah pada pemondokan. Mereka berbondong-bondong membanjiri situs-situs sejarah Islam, salah satunya Masjid Quba di Madinah.

"Alhamdulillah kami berkesempatan mengunjungi masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam," ujar Mimin, jamaah haji Kloter 21 Embarkasi Jakarta-Bekasi, Senin (7/8/2017).

Dia mengatakan, masjid ini sering dikunjungi Rasulullah SAW pada hari Sabtu. "Masjidnya bagus dan nyaman," ujar warga Kota Bekasi, Jawa barat ini.

Sementara rekan satu rombongannya, Siti mengatakan, manfaat beribadah di masjid ini sangat besar. "Katanya salat di sini pahalanya sama dengan umrah," timpal Siti.

Sebelumnya, mereka telah mengunjungi sejumlah tempat di Madinah, di antaranya kebun kurma, jabal magnit. Lalu setelah Masjid Quba bergegas menuju Jabal Uhud. "Dari Uhud, kami segera ke Masjid Nabawi untuk salat zuhur," kata Ratna Ayu, jamaah lainnya.

Masjid Quba terletak di rute hijrah Rasullullah, di antara kota Mekkah dan Madinah atau tepatnya 3,5 kilometer dari Masjid Nabawi. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad SAW ketika tiba di Madinah saat hijrah.

Dalam pembangunan masjid ini, Nabi Muhammad yang melakukan peletakan batu pertama. Lalu dilanjutkan oleh putrinya dan disempurnakan oleh para sahabat. Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Kerajaan Saudi.

Mengutip buku berjudul Sejarah Madinah Munawarah yang ditulis Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani, Masjid Quba telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar RAS90 juta (riyal Arab Saudi) yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20.000 jamaah.