Prabowo Bilang Tak Ingin Ditertawakan Sejarah, Ini Komentar Jokowi

Jum'at, 28 Juli 2017 - 13:57 WIB
Prabowo Bilang Tak Ingin Ditertawakan Sejarah, Ini Komentar Jokowi
Prabowo Bilang Tak Ingin Ditertawakan Sejarah, Ini Komentar Jokowi
A A A
BEKASI - Bekasi- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan alasannya kenapa partai yang dipimpinnya, termasuk PKS, Demokrat dan PAN‎ menolak ikut pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu yang salah satunya memutuskan Presidential Threshold.

Hal itu disampaikan Prabowo saat bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, di Cikeas, Bogor, tadi malam. Alasan Prabowo, Gerindra serta partai yang memilih walk out ‎karena tidak ikut bertanggung jawab dan karena tidak mau ditertawakan sejarah.

Mengomentari hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‎menjelaskan bahwa Indonesia sudah dua kali pemilu presiden (Pilpres) menggunakan Presidential threshold 20%. "2009 dan 2014 kenapa dulu tidak ramai," ujar Jokowi usai peluncuran program pendidikan vokasi Industri di Cikarang, Bekasi, Jumat (28/7/2017).

Jokowi menilai, penyederhanaan sistem pemilu penting untuk visi politik ke depan. Menurutnya, jika Presidential Threshold menjadi 0%, maka semua partai politik bisa mencalonkan seorang calon presiden.

Politikus PDIP ini berharap, masyarakat harus mengerti proses politik yang terjadi dan jangan seolah-olah penerapan Presidential Threshold kepentingan pihak-pihak tertentu. Menurutnya, Presidential Threshold diputuskan DPR secara aklamasi.

"Nah itulah yang harus dilihat oleh rakyat. Jadi ya silakan itu dinilai, kalau masih ada yang tidak setuju, kembali lagi bisa ke MK. Inilah negara demokrasi dan negara hukum yang kita miliki," tukasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6054 seconds (0.1#10.140)