Teror Muncul karena Propaganda Radikalisme Menyesatkan

Selasa, 04 Juli 2017 - 23:06 WIB
Teror Muncul karena Propaganda Radikalisme Menyesatkan
Teror Muncul karena Propaganda Radikalisme Menyesatkan
A A A
JAKARTA - Para pelaku teror memiliki pemahaman agama yang dangkal serta terbutakan oleh berbagai macam propaganda radikalisme yang menyesatkan. Peran tokoh agama sangat besar untuk memberikan pemahaman dan pengertian agama yang benar.

Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bambang Pranowo mengatakan, Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan bahasa sejak bangsa Indonesia merdeka 14 Agustus 1945. Menurutnya sudah menjadi fitrah bangsa Indonesia bahwa perbedaan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan untuk menjaga persatuan NKRI, terutama dari ancaman radikalisme dan terorisme.

"Kalau tidak dalam perang, membunuh satu orang itu, dosanya sama dengan membunuh seluruh umat manusia," ujar Bambang dalam siaran pers yang diterima SINDOnews dari BNPT, Selasa (4/7/2017).

Dia menerangkan, jihad harus dalam rangka membela kebenaran. Dia menambahkan, jihad di zaman modern dan negara tidak perang seperti Indonesia, bukan dengan kekerasan apalagi membunuh. (Baca: Cegah Aksi Terorisme, Wiranto Sarankan Galakan Kembali Siskamling)

"Orang yang melakukan teror tidak memahami secara benar ajaran agama," terangnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1988 seconds (0.1#10.140)