PDIP Ajak Seluruh Pihak Utamakan Jiwa dan Pandangan Positif Bangsa

Kamis, 29 Juni 2017 - 12:28 WIB
PDIP Ajak Seluruh Pihak Utamakan Jiwa dan Pandangan Positif Bangsa
PDIP Ajak Seluruh Pihak Utamakan Jiwa dan Pandangan Positif Bangsa
A A A
JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan Idul Fitri tidak hanya momentum berhalal bihalal guna memerkuat kohesivitas sosial dengan saling bermaaf-maafan. Idul Fitri sudah menjadi peristiwa kebudayaan, dan di situlah peradaban Islam masuk dalam seluruh relung kehidupan masyarakat Indonesia.

Atas dasar hal tersebut, PDIP mengajak seluruh pihak, khususnya para tokoh masyarakat untuk menjaga momentum Lebaran tersebut dengan hidup rukun, menolak berbagai bentuk fitnah, serta menyatukan diri dalam gerakan melawan berbagai ucapan yang menghina atau merendahkan pihak lain (hate speech).

"Dalam menghadapi tantangan bangsa yang tidak ringan ini, mari kita ciptakan energi positif dengan memberikan dukungan pada pemerintahan Pak Jokowi yang telah terpilih secara sah dan mendapatkan dukungan kuat rakyat," ujarnya lewat rilis yang diterima SINDOnews, Kamis (29/6/2017).

"Pak Jokowi adalah sosok Presiden yang jujur dan pekerja keras. Tugas Beliau tidak ringan. Dengan kepemimpinan yang merakyat tersebut, dukungan ke Pemerintahan ini akan mempercepat tercapainya kemakmuran bagi rakyat," sambungnya.

Kepada seluruh insan pers dan aktivis sosial media, PDIP juga mengajak agar momentum Lebaran ini menjadi momentum membangun kerja sama, gotong royong agar mengalirlah pemberitaan yang positif bagi seluruh bangsa. Menurut Hasto, pemberitaan dari wartawan dan jagat sosial media saat ini harus menjadi cermin jiwa bangsa Indonesia.

"Pers selain cermin peradaban suatu bangsa, juga memberi fungsi pendidikan, dan cara menyampaikan pandangan suatu bangsa. Dari surat kabar misalnya, kita bisa melihat mental-food, makanan jiwanya sebuah bangsa," katanya.

Sambil mengutip beberapa pernyataan Bung Karno tentang pers sebagai cermin peradaban bangsa, Hasto menambahkan, pendeknya seluruh insan pers termasuk jagat sosial media sebaiknya ikut berjuang menggambarkan taraf kematangan kebudayaan bangsa Indonesia yang sebenarnya penuh dengan nilai-nilai keutamaan.

"Marilah kita wujudkan suatu kultur komunikasi yang positif dan memberi nilai tambah bagi pematangan peradaban bangsa Indonesia," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7376 seconds (0.1#10.140)